Isteri lesbian sebagai alasan perceraian dalam perspektif hukum Islam dan hukum positif : analisis putusan Pengadilan Agama Kajen Nomor 1767/Pdt.G/2021/Pa.Kjn

Sandrawati, Niken Ayu (2023) Isteri lesbian sebagai alasan perceraian dalam perspektif hukum Islam dan hukum positif : analisis putusan Pengadilan Agama Kajen Nomor 1767/Pdt.G/2021/Pa.Kjn. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1902016075_NIKEN_AYU_SANDRAWATI] Text (SKRIPSI_1902016075_NIKEN_AYU_SANDRAWATI)
Niken Ayu Sandrawati-1902016075-SKRIPSI FULL - 6075 Niken Ayu Sandrawati(1).pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB)

Abstract

Banyak alasan yang menjadi penyebab perceraian, yaitu karena kematian, perceraian dan atas putusan pengadilan. Namun ada fakta menarik yang terjadi pada Putusan Nomor 1767/Pdt.G/2021/PA.Kjn yang memutuskan sebuah perceraian karena isteri ternyata diketahui sebagai pelaku lesbian. Padahal baik Undang-Undang Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam sama sekali tidak pernah menyebutkan lesbian sebagai alasan perceraian.
Oleh karena itu penelitian ini mengkaji bagaiaman Tinjauan Hukum Islam terhadap perkara isteri lesbian sebagai alasan perceraian di Pengadilan Agama Kajen dan Bagaimana Tinjauan Hukum positif terhadap perkara isteri lesbian sebagai alasan perceraian di Pengadilan Agama Kajen.
Dalam penelitian ini metodologi yang digunakan adalah metode pendekatan secara yuridis normatif. Penelitian ini menggunakan spesifikasi penelitian melalui metode deskriptif analitis, tahap penelitian dengan cara penelitian kepustakaan dengan mencari bahan dari data sekunder, dan teknik pengumpulan data dengan studi dokumen.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: Tinjauan hukum islam dalam kaidah fiqh dan perspektif para ulama memperbolehkan lesbian menjadi dasar alasan perceraian, karena mereka bersepakat bahwa lesbian termasuk dosa besar bahkan lebih hina dari perbuatan zina. Selain itu lesbian dapat beresiko sangat besar terhadap suami dimana suaminya dapat ditelantarkan dikarenakan isteri tidak menyukai suaminya yang pada akhirnya suaminya menjadi korban dari perbuatan isterinya. Menurut tinjauan hukum positif menerangkan bahwa antara pemohon dan termohon sudah tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali dalam rumah tangga yang mana telah terbukti rumah tangga pemohon dan termohon tidak harmonis sehingga tidak sesuai dengan tujuan-tujuan perkawinan untuk mewujudkan sakinah, mawaddah dan rahmah. Oleh sebab itu, hakim dalam perkara tersebut berpendapat bahwa alasan pemohon untuk bercerai dari termohon telah sesuai dengan alasan sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Dari paparan di atas disimpulkan bahwa hakim mengabulkan gugatan cerai yang diajukan oleh pemohon terhadap termohon.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Perceraian; Lesbian; Hukum Islam; Hukum positif
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Wati Rimayanti
Date Deposited: 12 Aug 2024 09:58
Last Modified: 12 Aug 2024 09:58
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23199

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics