Penerapan sumpah suppletoir dalam perkara cerai gugat ditinjau dari hukum Islam : studi kasus putusan Pengadilan Agama Pekalongan: Nomor 191/Pdt.G/2022/PA.Pkl
Najikha, Najikha (2023) Penerapan sumpah suppletoir dalam perkara cerai gugat ditinjau dari hukum Islam : studi kasus putusan Pengadilan Agama Pekalongan: Nomor 191/Pdt.G/2022/PA.Pkl. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
1902016086_Najikha_Full Skripsi - 6086 _Najikha.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (4MB)
Abstract
Cerai Gugat Pengadilan Agama Pekalongan Pada nomor: 191/Pdt.G/2022/PA.Pkl Dalam memutus perkara hakim menerapkan sumpah suppletoir sebagai alat bukti, seperti dalam putusan tersebut Penggugat telah menghadirkan dua orang saksi yang telah mencapai batas minimal saksi akan tetapi hakim juga memerintahkan Penggugat mengucapkan sumpah sebagai alat bukti tambahan karena hakim beranggapan bukti yang Diajuakan oleh pihak belum mencapai batas minimal pembuktian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan dasar pertimbangan hakim dalam menerapakan sumpah suppletoir dalam memutus perkara cerai gugat nomor: 191/Pdt.G/2022/PA.Pkl dan Pandangan Hukum Islam terhadap penerapan sumpah suppletoir dalam perkara cerai gugat nomor: 191/Pdt.G/2022/PA.PKL.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian penelitian Kepustakan (Library Research). Dengan menggunakan penelitian hukum yuridis normatif, Data primer yang digunakan adalah putusan cerai gugat Pengadilan Agama Pekalongan Nomor: 191/Pdt.G/2022/PA.Pkl. teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara dan dokumentasi, dan dianalisis menggunakan deskriptif analisis.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan: Pertama, Penggugat tidak mampu untuk menambah saksi untuk memperkuat bukti,tidak hadirnya tergugat dalam persidangan,demi tegaknya asas peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan,demi tegaknya asas kepastian hukum, Terdapat Undang-Undang dan dasar Hukum yang mengatur. Kedua Pandangan Hukum Islam terhadap penerapan sumpah suppletoir dalam putusan cerai gugat nomor:191/Pdt.G/2022/PA.Pkl sudah tepat didasari dengan dalam kaidah دَرْءُ الْمَفَاسِدِ مُقَدَّم ٌعَلَى جَلْبِ الْمَصَالِحِ yang mempunyai makna menolak kemadharatan lebih utama daripada menarik manfaat. Yang mana kaitannya dalam perkara ini alasan yang didalilkan Penggugat syiqaq jika pernikahan dilanjutkan akan menimbulkan banyak madharat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sumpah suppletoir; Cerai gugat; Pertimbangan Hakim; Putusan Pengadilan Agama |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Wati Rimayanti |
Date Deposited: | 22 Aug 2024 01:50 |
Last Modified: | 22 Aug 2024 01:50 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23208 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year