Orang tua yang bekerja sebagai TKI tidak dapat mengetahui secara langsung tentang perkembangan anak. Sehingga menimbulkan permasalahan seperti kekurangan kasih sayang. Hal ini menjadikan anak terganggu dalam psikologis dan juga batinnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola asuh pada keluarga yang bekerja sebagai TKI di Desa Katekan Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan. Dan juga perlu diketahui bagaimana pandangan hukum Islam tentang pola asuh tersebut.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan yuridis empiris (field research) artinya dalam penelitian ini peneliti akan terjun langsung dilapangan guna memperoleh data berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara dan dokumentasi, dan dianalisis menggunakan deskriptif analisis.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pola asuh orang tua, diantaranya anak yang dititipkan kepada nenek dan kakek menjadikan anak yang kurang bermoral, nakal, dan tidak penurut. Sedangkan pola asuh anak yang dititipkan di pesantren, menjadikan anak tumbuh menjadi seorang yang bermoral baik, menjadi anak yang penurut, serta sopan santun dalam berbicara dan tingkah lakunya. Mengenai hal tersebut sesuai dalam kaidah fiqhiyah yaitu orang tua seharusnya lebih mengutamakan menolak sesuatu yang lebih besar mafsadahnya dari pada melaksanakan sesuatu yang bersifat masholih, tetapi kadar masholihnya tidak lebih besar daripada mafsadah yang ditimbulkan.