Analisis komparatif poligami dalam undang-undang hukum keluarga di Indonesia dan Turki

Arini, Putri (2023) Analisis komparatif poligami dalam undang-undang hukum keluarga di Indonesia dan Turki. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1902016144_PUTRI_ARINI] Text (SKRIPSI_1902016144_PUTRI_ARINI)
REVISIAN SKRIPSI PUTRI FIXSS - 6144 Putri Arini.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Indonesia memperbolehkan adanya perkawinan poligami. Tetapi poligami tersebut harus disertai dengan berbagai persyaratan. Sedangkan di Turki, poligami sama sekali tidak diperbolehkan.
Dari latar belakang diatas, tampak terjadi perbedaan antara ketentuan poligami dalam hukum keluarga di Indonesia dan Turki. Oleh karena itu, penulis membuat rumusan masalah yang berisi: Bagaimana komparasi ketentuan poligami dalam perundang-undangan hukum keluarga di Indonesia dan Turki? dan Mengapa Indonesia menganut asas monogami terbuka dan Turki menganut asas monogami mutlak?
Penelitian ini merupakan library research (penelitian kepustakaan) dengan menggunakan pendekatan yuridis, pendekatan normatif, pendekatan sosiologis, dan pendekatan komparatif. Pengumpulan data digunakan dengan data primer dan sekunder.
Hasil Penelitian ini adalah pada dasarnya hukum perkawinan di Indonesia dengan di Turki memiliki kesamaan yaitu menganut asas monogami . Sedangkan perbedaanya ialah Indonesia menerapkan asas poligami terbuka dan Turki menerapkan asas poligami tertutup.
Alasan Indonesia menerapkan poligami terbuka yakni dengan adanya pasal yang membuka peluang praktik poligami, Mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim, dalam Islam poligami tidak dilarang, Indonesia menganut madzhab Syafii. Dalam madzhab syafi’i poligami diperbolehkan, Ulama di Indonesia juga tidak melarang adanya praktik poligami, dan Poligami di Indonesia juga masih terjadi dikarenakan masih kentalnya adat dan budaya dalam pola pikir masyarakat. Sedangkan Turki menerapkan asas poligami tertutup karena dipelopori oleh Mustafa Kemal, menurutnya bahwa status poligami dalam perkawinan adalah sebagai wujud penghinaan dan kekerasan bagi wanita, Mustafa mengadakan modernisasi besar-besaran sehingga wanita diberi kebebasan yang sama dengan pria, dan haramnya poligami di Turki dengan diundangkannya The Turkish Civil Code 1926.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Poligami; Undang-undang; Hukum keluarga; Indonesia; Turki
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Wati Rimayanti
Date Deposited: 22 Aug 2024 02:13
Last Modified: 22 Aug 2024 02:13
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23232

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics