Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Pasal 7 menyebutkan bahwa golongan I hanya dapat digunakan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, adapun golongan II dan III dapat digunakan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dalam bidang medis.
Adapun rumusan masalah yakni meliputi penggunaan narkotika dalam medis, penggunan narkotika menurut hukum positif dan hukum Islam, serta tentang penyalahgunaan narkotika menurut hukum positif dan hukum Islam.
Penulisan ini bersifat kualitatif, dengan metodyuridis normatif. Data bersumber dari perpustakaan, dianalisis menggunakan perspektif hukum positif dan hukum Islam, dan disajikan dengan metode deskriptif.
Penelitian ini menyimpulkan tiga. Pertama, narkotika boleh digunakan dalam bidang medis denga ketentuan pasal 7 UU Narkotika. Kedua, narkotika pada dasarnya haram digunakan dalam perspektif hukum pidana Islam. Namun karena kondisi darurat, boleh digunakan. Tiga, penyalahguna narkotika menurut hukum positif, sanksi tindak pidana yang dijatuhkan kepada pelaku penyalahguna narkotika dalam bentuk pidana. Sedangkan dalam hukum Islam untuk sanksi jika menganuImam Malik dan Abu Hanifah yaitu 80 kali dera, dan 40 kali dera menurut Imam Syafi’I dan Imam Ahmad.