Pertanggungjawaban tindak pidana pembunuhan oleh orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ditinjau dari hukum positif dan Hukum Pidana Islam

Anggraini, Sinta Dwi (2023) Pertanggungjawaban tindak pidana pembunuhan oleh orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ditinjau dari hukum positif dan Hukum Pidana Islam. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1902026100_Sinta_Dwi_Anggraini] Text (Skripsi_1902026100_Sinta_Dwi_Anggraini)
1902026100_Sinta Dwi Anggraini_Full Skripsi - Sinta Dwi Anggraini.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Kasus pembunuhan di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh orang normal, melainkan dilakukan juga oleh Orang Dengan Ganggguan Jiwa (ODGJ) dan Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK). Pada dasarnya, apabila seseorang yang mengidap gangguan kejiwaan melakukan tindak pidana seperti pembunuhan, maka tidak dapat dimintai pertanggungjawaban karena jiwanya cacat. Mengingat ODMK level masalah kejiwaan yang diderita lebih rendah dari pada ODGJ dan masih bisa berperilaku layaknya orang normal jika sedang tidak kambuh. Maka, permasalahannya bagaimana pertanggungjawaban tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh ODGJ dan ODMK dalam perspektif hukum pidana Islam dan hukum pidana positif di Indonesia.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan jenis penelitian hukum normatif dengan teknik pengumpulan data kepustakaan (library research). Setelah data terkumpul, dianalisis dan disajika dengan metode deskriptif analitik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Hukum Positif yang berlaku di Indonesia, ODGJ tidak dapat dimintai pertanggungjawaban karena jiwanya cacat namun diganti dengan tindakan lain seperti rehabilitasi, dan lain sebagainya. Sedangkan ODMK bisa saja dimintai pertanggungjawaban tergantung dari hasil pemeriksaan jiwa. Berdasarkan hukum pidana Islam, ODGJ tidak dapat dimintai pertanggungjawaban karena hilang akal, namun dikenakan diyāt sebagai pengganti qiṣāṣ. Sedangkan ODMK bisa dimintai pertanggungjawaban karena memiliki kecakapan walaupun tidak sempurna.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: ODGJ; ODMK;tindak pidana; pertanggungjawaban hukum
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law > 345 Criminal law
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 03 Aug 2024 04:07
Last Modified: 03 Aug 2024 04:07
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23241

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics