Hukum perkawinan wanita hamil perspektif Syaikh Abdurahman bin Muhamad Ba’alawi

Kharomain, Muhamad Imamul (2023) Hukum perkawinan wanita hamil perspektif Syaikh Abdurahman bin Muhamad Ba’alawi. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1902016162_MUHAMAD_IMAMUL_KHAROMAIN] Text (SKRIPSI_1902016162_MUHAMAD_IMAMUL_KHAROMAIN)
SKRIPSI_IMAMUL_KHAROMAIN 1902016162 ful - M.imamul kharomain 162.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Zaman sekarang ini perkawinan wanita hamil sering terjadi, hal ini dikarenakan bebasnya pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Dalam konsep KHI Pasal 53 maupun undang-undang perkawinan, perkawinan wanita hamil diperbolehkan. Namun terlepas dari kedua hal tersebut ada juga perbedaan pendapat dari berbagai mazhab seperti halnya Imam Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Hambali dan Imam Maliki. Maka Penelitian ini akan fokus pada hukum perkawinan wanita hamil prespektif Syaikh Abdurahman Bin Muhamad Ba’alawi didalam kitab Bugyatul Murtasyidin.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah menganalisis hukum perkawinan wanita hamil diluar perkawinan pemikiran Syaikh Abdurahman Bin Muhamad Ba’alawi dan relevansi perkawinan wanita hamil dalam hukum perkawinan di Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka (library research) dengan pendekatan kualitatif. Yaitu penelitian yang dilakukan berdasarkan pada data-data kepustakaan yang berkaitan dengan analisis pemikiran Syaikh Abdurahman bin Muhamad Ba’alawi tentang hukum perkawinan wanita hamil. Adapun sumber data yang digunakan yaitu sumber data sekunder dengan analisis kitab Bugyatul Mustarsyidin Karya Syaikh Abdurahman bin Muhamad Ba’alawin yang merupakan murid Imam Syafi’i.
Adapun hasil penelitiannya menujukkan tentang hukum wanita hamil pemikiran Syaikh Abdurahman bin Muhamad Ba’alawi diperbolehkanya perkawinan wanita hamil diluar perkawinan baik dengan laki-laki yang menghamili maupun yang tidak menghamilinya, dengan mengunakan dalil Al-Quran surat An-Nisa’ Ayat 24. Kemudian pemikiran beliau dari dalil Al-Qur’an surat An-Nur ayat 3. kemudian adanya dukungan dari hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu majah dan Baihaqi. Dan adanya hukum makruh dalam dukungan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ahmad dan Darami. Kemudian relevansi pemikiran Syaikh Abdurahman tentang perkawinan wanita hamil di luar perkawinan diperbolehkan baik laki-laki yang menghamili maupun yang tidak menghamilinya, hal ini selaras terhadap dalam Pasal 53 Ayat 1-3. Dalam konsep Kompilasi Hukum Islam Pasal 1 bahwa hukumnya sah perkawinan wanita hamil bila yang mengawini wanita itu laki-laki yang menghamili. Namun Syaikh Abdurahman boleh dikawinkan dengan laki-laki yang tidak menghamilinya. Maka meskipun ungkapan beliau dalam kitabnya tidak terdapat penjelasan secara detail namun substansinya sejalan dengan KHI Pasal 53 Ayat 1-3.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Perkawinan; Wanita hamil; Syaikh Abdurahman bin Muhamad Ba’alawi
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Wati Rimayanti
Date Deposited: 22 Aug 2024 02:30
Last Modified: 22 Aug 2024 02:30
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23279

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics