Penelitian ini dilakukan karena minat peneliti terhadap budaya religius sebagai upaya pengembangan pendidikan. Untuk membangun madrasah yang unggul, diperlukan manajemen yang efektif dari seorang kepala madrasah yang mampu mengarahkan peserta didik dan madrasah agar menjadi unggul. Madrasah Aliyah Takhassus Al-Qur'an Darul Hikmah merupakan madrasah yang telah menerapkan budaya religius baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, peneliti memilih judul "Strategi Kepala Madrasah dalam Pengembangan Budaya Religius di MA Takhassus Al-Qur'an Darul Hikmah Sirampog Brebes", karenanya untuk membangun madrasah yang unggul harus memiliki fokus permasalhan dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana perencanaan strategi kepala madrasah dalam mengembangkan budaya religius di Ma Takhassus Al-Qur’an Darul Hikmah Sirampog Brebes? 2) Bagaimana pelaksanaan strategi kepala madrasah dalam mengembangkan budaya religius di Ma Takhassus Al-Qur’an Darul Hikmah Sirampog Brebes? 3)Bagaimana evaluasi strategi kepala madrasah dalam mengembangkan budaya religius di Ma Takhassus Al-Qur’an Darul Hikmah Sirampog Brebes?.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari sekolah tersebut melalui metode pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, pengambilan kesimpulan, dan verifikasi.
Adapun hasil penelitian mengenai strategi kepala madrasah dalam mengembangkan budaya religius di Ma Takhassus Al-Qur’an Darul Hikmah Sirampog Brebes : (1) Perencanaan strategi kepala madrasah dalam mengembangkan budaya religius yakni dengan merumuskan visi misi, membuat kegiatan religius meliputi budaya 3S (senyum, salam, sapa), berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, program tahfidx, sholat dhuha, dan sholat dzuhur berjamaah, tilawah, Hadroh, BSK dan PHBI, serta pembuatan tata tertib dan absensi untuk kegiatan program tahfidz. (2) Pelaksanaan strategi kepala madrasah dalam mengembangkan budaya religius yaitu dengan melaksanakan kegiatan program religius antara lain sebagai berikut: Budaya 3S (senyum, salam, sapa), Sholat dhuha berjamaah, sholat dzuhur berjamaah, Membaca doa sebelum dan sesudah kbm, Prohram tahfidz, Peltihan tartil dan tilawah, Hadroh, BSK (bakti sosial keagamaan), PHBI (peringatan hari besar islam). (3) Evaluasi strategi kepala madrasah dalam mengembangkan budaya religius yaitu dengan menggunakan absensi dan laporan bulanan, evaluasi juga dilakukan terhadap program tahfidz dan budaya religius lainnya, dengan fokus pada penilaian pencapaian target hafalan serta sikap keteladanan dan pembiasaan siswa, penerapan budaya religius juga terlihat dalam sikap sopan santun yang ditunjukkan oleh peserta didik.