Arisan yang dahulu hanya bisa dilakukan secara langsung, sekarang dengan adanya internet arisan pun kini bisa dilakukan secara online yang diakui sebagai perjanjian walaupun sering kali dilakukan berdasarkan kata sepakat dari para pesertanya tanpa dibuatkan surat perjanjian. Namun dalam arisan online ini juga marak terjadi permasalahan salah satunya seperti yang terdapat pada putusan No. 41/Pdt.G/2021/Pn Pwd yang menggugat tindakan wanprestasi beberapa anggota arisan oleh karena itu penelitian ini mempunyai rumusan masalah yaitu 1) Bagaimana wanprestasi pada perjanjian Arisan Online Emaster dalam putusan Nomor. 41/Pdt.G/2021/Pn Pwd ?, 2) Bagaimana penyelesaian wanprestasi dalam Arisan Online Emaster dalam putusan Nomor 41/Pdt.G/2021/Pn pwd ?
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian normatif atau penelitian hukum kepustakaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kasus (case approach). Penelitian ini diambil dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka atau dokumentasi. Sumber data sekunder yang diperoleh melalui bahan hukum primer dari Putusan, publikasi tentang hukum meliputi buku-buku dan jurnal hukum yang sesuai dengan pembahasan judul, Dengan analisis tiga tahapan yaitu display data, reduksi dan kesimpulan.
Hasil penelitian ini yaitu Pertama, wanprestasi yang dilakukan tergugat adalah tidak melakukan kewajiban membayar angsuran sebagaimana kesepakatan seluruh anggota arisan untuk menaati tata tertib arisan, jadi kesepakatan itu menjadi dasar perjanjian. Kedua, penyelesaian wanprestasi dalam Arisan Online Emaster dalam putusan Nomor 41/Pdt.G/2021/Pn pwd yaitu, Tergugat membayar kerugian materi sebesar Rp. 317.325.000, ditolaknya ganti rugi immateriil karena tuntutan yang diajukan tidak memenuhi persyaratan dan standar yang harus dipenuhi sesuai ketentuan hukum yang berlaku, penolakan terhadap peletakan sita jaminan karena selama pemeriksaan tidak pernah dilakukan sita jaminan.