Pengaruh dari perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia yang begitu cepat menjadi pedang bermata dua. Satu sisi memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi masyarakat penggunanya, pada sisi lain di waktu bersamaan juga menimbulkan kejahatan (cyber crime) dengan seiring berkembang-nya teknologi dan informasi. Kejahatan cyber yang paling sering menimpa publik figur adalah cyberbullying, yaitu istilah yang digunakan atas dasar perilaku bullying yang dilakukan seseorang di dunia maya. Maka dari itu penelitian ini berusaha untuk menganalisis perlindungan hukum yang didapat korban apabila mengalami cyberbullying oleh netizen kepada influencer Instagram pemilik akun @salmazuharaa.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode normatif-empiris yaitu implementasi antara ketentuan hukum secara normatif dengan peristiwa hukum yang terjadi dalam masyarakat. Sumber data penelitian ini menggunakan teknik observasi yaitu mengamati akun instagam Salma dalam waktu yang cukup lama, wawancara kepada pihak korban Salma Zuhara dan studi kepustakaan seperti UU, buku, pandangan dari ilmuan, dan dokumen lainnya yang terkait.
Hasil penelitian ini adalah pertama, perlindungan hukum Salma Zuhara telah tercantum dalam regulasi undang-undang tentang cyberbullying. Kedua, perlindungan hukum dapat diperoleh dengan melalui kelembagaan dan terdapat upaya pencegahan sebagai bentuk perlindungan korban. Oleh karena itu secara konseptual perlindungan hukum korban yang dapat diperoleh Salma Zuhara dapat melalui berbagai cara seperti dengan implementasi undang-undang dan melalui kelembagaan.