Khusyuk dalam shalat, hakikatnya ialah hadirnya hati di hadapan Allah, berusaha hadir untuk mendekati-Nya sehingga dengan itu hati menjadi tenang, jiwanya merengkuh ketentraman, gerakan-gerakannya menjadi tenang serta keberpalingannya berkurang, untuk menjaga kesopanan di hadapan Rabbnya dan menghayati setiap ucapan dan gerakan dalam shalatnya dari awal sampai selesai. Dengan begitu, bisikan-bisikan setan dan pikiran-pikiran hina lenyap. Berdasarkan hasil temuan di lapangan, kekhusyukan ibadah shalat jamaah lansia di Yayasan Macan Putih Cirebon dapat dilihat melalui beberapa aspek berikut: tidak mau melaksanakan ibadah shalat karena penurunan kemampuan fisik, sulit mengendalikan diri kadang malas kadang semangat, dan perasaan negatif. Metode yang digunakan dalam membentuk kekhusyukan ibadah shalat pada lansia di Yayasan Macan Putih Cirebon menurut Bapak Drs. H. PC. Muhammad Muslim MP diantaranya: Pertama metode penyadaran, yaitu metode yang banyak menggunakan ungkapan-ungkapan nasihat yang didalamnya terdapat materi untuk mendorong lansia melakukan ibadah shalat dengan khusyuk serta materi tentang kebaikan-kebaikan lainnya; Kedua metode keteladanan, yaitu metode yang diterapkan dengan suri tauladan yang baik, peimbimbing Yayasan Macan Putih Cirebon memberikan perbuatan nyata ibadah yang mereka lakukan dengan harapan lansia akan mengikuti. Pembimbing agama disini memberikan praktik atau contoh bagaimana cara mengerjakan ibadah shalat dengan cara memberikan contoh gerakan-gerakan shalat beserta bacaan-bacaannya. Shalat yang khusyuk memiliki 4 aspek, yaitu Al Muraqabah (pengawasan), At Ta’zhim (meingagungkan), Al Mahabbah (cinta kasih), Merendahkan diri dan pasrah keipada Allah. Shalat secara khusyuk memiliki pengaruh terhadap kondisi psikologis, seseorang akan mencapai kondisi yang tenang, tingkat stres menurun, dan kondisi emosi yang stabil.