Depresi merupakan gangguan kejiwaan pada alam perasaan yang ditandai dengan kelesuan, murung, kelelahan, hilangnya nafsu makan, menurunnya kegiatan dan minat sehari-hari hal tersebut dapat terjadi karena tidak adanya rasa tabah dan pasrah pada Allah SWT. Penyebab dari depresi biasanya karena adanya tekanan dari keluarga dan lingkungan sekitar, tidak tercapainya cita-cita, ekspektasi yang terlalu tinggi, ditinggalkan pasangan. Maka untuk menangani pasien depresi dengan menggunakan bimbingan agam Islam. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan agama Islam untu membentuk ketabahan pasien depresi di panti rehabilitasi sakit jiwa nurussalam sayung demak. Teknik pengeumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan data reduction, data display, data conclution. Hasil penelitian ini menunjukkan: Pelaksanaan bimbingan agama Islam untuk membentuk ketabahan di Panti Rehabilitasi Sakit Jiwa Nurussalam Sayung Demak dilakukan secara berkelanjutan, dengan bimbingan agama melalui ceramah dengan materi aqidah yang mencakup rukun iman dan rukun Islam serta akhlak, yaitu akhlak kepada Allah SWT, akhlak kepada sesama manusia dan akhlak kepada alam sekitar serta ceramah tentang kisah-kisah Nabi, Rasul dan Wali-wali yang memiliki kesabaran luar biasa. Penyampaiannya menggunakan metode kelompok, metode mauidzah hasanah dan metode hikmah. Kondisi ketabahan pasien ketika pertama kali datang ke panti sangat beragam ada yamg marah-marah, emosi nya tidak dapat dikontrol, serta ada yang hanya terdiam. Kondisi ketabahan pasien setelah mengikuti bimbingan agama Islam telah mengalami banyak perubahan dibuktikan dengan pasien mampu mengontrol emosi dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-harinya, tertarik bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, lebih rajin beribadah, mulai memiliki kepercayaan diri kembali, sudah mulai memikirkan rencana yang akan dilakukan setelah keluar dari Panti Rehabilitasi Sakit Jiwa. Faktor pendukung pelaksanaan bimbingan agama Islam adalah pembimbing agama Islam yang profesional, sarana dan prasarana yang memadai, serta dukungan dari orang tua. faktor penghambat muncul dari dalam diri pasien depresi sendiri yang tidak fokus pada saat penyampaian materi dari pembimbing agama Islam.