Beberapa toko grosir sembako yang terletak di Kecamatan Semagede Kabupaten Banyumas merupakan toko yang menyediakan layanan antar barang kepada konsumen yang membutuhkannya. Namun, dalam proses pengiriman barang yang dilakukan oleh Toko Sembako juga tidak lepas dari hambatan yang mengakibatkan rusak atau pecahnya barang pada saat pengiriman. Berdasarkan observasi peneliti, ada pelanggan dari salah satu toko grosir di Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas yang mendapatkan kerusakan barang pada saat proses pengantaran dan palanggan tersebut melakukan komplain kepada toko kemudian setelah barang di cek ulang bahwa barang yang rusak tersebut merupakan barang yang berasal dari tokonya pemilik toko tersebut langsung melakukan ganti rugi.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana analisis Hukum Islam terhadap praktek pengiriman barang dan analisis Hukum Islam terhadap sistem ganti rugi sembako yang rusak/pecah pada saat pengiriman dari Toko Grosir Sembako di Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas.
Adapun jenis penelitian ini adalah hukum empiris dan menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan datanya dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Menurut pandangan hukum Islam terhadap ganti rugi barang yang rusak oleh toko sembako di Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas telah memenuhi syarat dan rukun jual beli sebagaimana mestinya. Penjual telah menunaikan tanggung jawabnya sebagai pelaku usaha memberikan kompensasi terhadap barang yang rusak. Pembeli juga telah memperoleh haknya yaitu mendaptkan pergantian rugi dari penjual sehingga pembelipun tidak mengalami kerugian.

ABSTRACT:
Several grocery stores located in Semagede District, Banyumas Regency are shops that provide goods delivery services to consumers who need them. However, in the process of delivering goods carried out by Grocery Stores, there are also obstacles that result in damaged or broken goods during delivery. Based on the researchers' observations, there was a customer from a grocery store in Somagede District, Banyumas Regency who received damaged goods during the delivery process and the customer made a complaint to the store then after the goods were checked again, the damaged goods were goods from the shop owner immediately compensates.
The formulation of the problem in this study is how Islamic law analyzes the practice of shipping goods and Islamic law analyzes the compensation system for groceries that are damaged/broken during delivery from the Grocery Store in Somagede District, Banyumas Regency.
The type of this research is empirical law and uses a qualitative approach. While the data collection techniques with interviews, observation and documentation. The analysis used is descriptive analysis.
According to the view of Islamic law, compensation for goods damaged by a basic food shop in Somagede District, Banyumas Regency has fulfilled the conditions and pillars of buying and selling as they should. The seller has fulfilled his responsibility as a business actor to provide compensation for damaged goods. The buyer has also obtained his right, namely to get compensation from the seller so that the buyer does not suffer a loss.