Arisan merupakan kegiatan mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang kemudian diundi di antara mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya dalam sebuah pertemuan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya. Berbeda dengan arisan Bar Garik Ora Udu di KSPPS Berkah Mitra Hasanah Genuk Semarang merupakan simpanan yang dikemas dalam bentuk arisan. Praktik arisan ini berbeda dari arisan yang lain karena menggunakan akad wadi’ah yad dhamanah, bagi anggota arisan yang telah mendapatkan arisan maka tidak diwajibkan untuk setor kembali di bulan berikutnya. Dengan demikian, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dari persoalan tersebut.
Jenis penelitian yang digunakan dalam ini adalah penelitian field reseach dengan pendekatan yuridis empiris. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan dua sumber yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Teknik pengumpulan data dari hasil penelitian berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian metode analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitiannya yaitu Arisan Bar Garik Ora Udu dalam praktiknya terdapat unsur ketidak adilan dalam penyetoran arisan, tidak semua anggota arisan setor arisan dengan jumlah yang sama. Adapun dalam Fatwa No 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang tabungan yang menggunakan akad wadi’ah yad dhamanah dalam arisan ini tidak sah, karena pada prinsipnya akad wadi’ah yad dhamanah boleh memberi bonus atau hadiah pada orang yang menitipkan barang secara sekarela tanpa dijanjikan di awal. Maka dapat dikatakan bahwa praktik Arisan Bar Garik Ora Udu belum sepenuhnya sesuai dengan hukum Islam yang berlaku.