Penyelundupan narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang termasuk tergolong tinggi. Adanya upaya penyelundupan narkotika ini mengindikasikan bahwa terdapat komunikasi antara narapidana dengan orang luar yang merupakan pengedar narkotika, dimana dari komunikasi tersebut timbulah sebuah transaksi. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis praktik penyelundupan narkotika dan upaya penanggulangan penyelundupan narkotika yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang.
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian lapangan atau yuridis empiris sehingga data penyelundupan narkotika dan upaya penanggulangannya berdasarkan hasil dari wawancara. Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara dengan teknik snowballing. Hasil dari pengumpulan data berupa data tentang praktik penyelundupan narkotika dan upaya penanggulangan penyelundupan narkotika yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang.
Hasil penelitian menunjukan bahwa di Lapas Kelas I Semarang seringkali terjadi penyelundupan narkotika melalui kunjungan warga binaan, pelemparan, dan adanya bantuan dari oknum petugas. Kemudian dalam penanggulangannya Lapas Kelas I Semarang telah melakukan berbagai hal seperti mengoptimalkan pemeriksaan barang bawaan pengunjung, pembentukan tim intelijen, razia rutinan dan razia dadakan, patroli, sosialisasi bahaya narkotika dan kode etik bagi petugas lapas, dan pemberian hukuman disiplin pada narapidana dengan diberikan Letter F, serta memasukkan narapidana ke dalam sel isolasi dengan kurun waktu tertentu. Pemeriksaan barang bawaan pengunjung yang dilakukan secara manual ini mengakibatkan terjadinya human eror, sehingga menjadikan penyelundupan narkotika masih terus terjadi.