Kehadiran media sosial tentu memberikan kemudahan tersendiri. Dengan adanya media sosial, pertukaran ide dan penyampaian informasi dapat terjadi amat cepat dan hampir tanpa batas. Karena kemudahannya, penggunaan media sosial pun meluas dan dilirik, baik oleh kandidat politik. Salah satunya caleg dari Fraksi PSI yaitu Viani Limardi dan William Sarana untuk membangun personal branding politik di media sosial instagram. Dengan nama akun @ms.tionghoa untuk Viani dan @willsarana untuk William, mereka mengunggah berbagai macam kegiatan kampanye untuk memperkenalkan diri sekaligus menanamkan branding tertentu kepada masyarakat.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana personal branding yang dibangun oleh Viani dan William di instagram pada masa Pileg Jakarta 2019. Lebih jauh lagi untuk mengetahui bagaimana feedback dari masyarakat pengguna instagram akan personal branding tersebut dan peran dari penggunaan instagram sendiri dalam upaya mereka membangun personal branding. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan teknis analisis isi. Teori Peter Montoya (2002) tentang pembentukan personal branding juga dipilih sebagai dasar untuk menyusun unit analisis dan kategorisasi. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara Observasi, Wawancara dan pengumpulan dokumentasi.
Penelitian ini memberikan hasil bahwa Viani dan William membangun brandingnya sesuai dengan konsep pembentukan personal branding Peter Montoya. Selain itu Viani dan William juga berhasil membangun personal branding yang baik di masyarakat, yakni mereka dinilai sebagai sosok yang berintegritas karena masih muda, pemberani dan memiliki keteguhan akan membawa perubahan bagi DKI Jakarta.

ABSTRACT:
The presence of social media makes it easy for anyone without being limited by space and time. Because of its simpleness, the use of social media has also been widely appreciated and looked at considered by political candidates. One of them is the candidate from the PSI, namely Viani Limardi and William Sarana, to build personal political branding in social media of instagram. The account names are @ ms.tionghoa for Viani and @willsarana for William, they uploaded various campaign activities to introduce themselves as well as instill certain branding in the civil society
This research was conducted to find out how personal branding was built by Viani and William on Instagram during the Jakarta’s legislative election in 2019. Furthermore, to find out how the feedback from the civil society of Instagram users regarding personal branding and the role of using Instagram itself in their efforts to build personal branding. This research applying the qualitative research and the content analyses technique of Peter Montoya. Peter Montoya's (2002) theory about the formation of personal branding was also chosen as the basis for a unit of analysis and categorization. The methods of data collection are observation, interview, and documentation.
This research shows that Viani and William built their branding according to Peter Montoya's concept of personal branding. In addition, Viani and William have also succeeded in building good personal branding in the community, namely that they are considered as figures with integrity because they are young, brave and have the determination to bring change to DKI Jakarta.