Kehadiran politik, telah memberikan warna tertentu terhadap berbagai aspek kehidupan yang kita jalani sehari-hari. Dengan kata lain, dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, tanpa kita sadari selalu berdampingan dengan politik. Berbagai definisi politik pun bersifat kompleks dan luas. Dalam hal ini, politik tersebut mengarah pada kebijakan yang dijalankan oleh instansi berupa program untuk masyarakat. Kondisi ekonomi masyarakat menjadi tolok ukur dalam menjalankan visi misi suatu instansi ataupun kelembagaan. Berbagai program yang dirumuskan oleh kepala instansi atau kelembagaan juga disesuaikan dengan kondisi ekonomi di wilayah tersebut. Kelurahan Purwoyoso merupakan salah satu kelurahan di Kota Semarang yang memiliki program untuk masyarakat yaitu program bantuan sembako sehingga dapat membantu masyarakat yang ada pada wilayah tersebut untuk dapat memenuhi kebutuhan pangannya.
Program ini dapat berjalan dengan baik di kelurahan Purwoyoso, dengan komunikasi serta kerjasama yang terjalin antara ketua program dalam hal ini yaitu Lurah, dan anggota program dalam hal ini yaitu terdiri dari perwakilan pengurus PKK. Program ini diperuntukan khusus untuk masyarakat yang memang membutuhkan. Dengan dana yang diperoleh dari jimpitan warga, maka program ini dapat dikatakan dari masyarakat dan untuk masyarakat, namun tidak semua masyarakat berhak mendapatkannya. Tentang siapa saja data penerima sembako inilah yang kemudian menimbulkan unsur politik didalam nya. Proses seleksi untuk siapa saja warga yang berhak menerima sembako, proses seleksi dilakukan tidak hanya oleh ketua program saja tetapi juga dibantu oleh pengurus program lainnya.
Teori George Edward III tentang implementasi kebijakan publik dan teori lainnya seperti teori Susan C Stokes (2013) tentang distribusi politik, membantu peneliti untuk menganalisa pembahasan mengenai penelitian dalam skripsi ini. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif peneliti mencari kebenaran data dengan mencari data secara langsung, dan melakukan wawancara untuk lebih memperkuat data yang diperoleh dalam penyusunan Skripsi tentang distribusi politik dalam implementasi program bantuan sembako di Kelurahan Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.

ABSTRACT:
The presence of public policy has given a certain color to various aspects of life that we live daily. That is, in the life of society and the state, we are always side by side with what are called policies, policies in the social, cultural, and so on. Various issues to the influence or impact of policies are complex and broad. The policy is implemented with different results depending on how the leader's strategy and community support is as well as the situation, conditions in each region. In achieving its vision and mission, agencies or institutions are implemented through formulated programs.
The economic condition of the community is also a benchmark in carrying out the vision and mission of an agency or institution. Several innovations are carried out by the head of the agency or institution in accordance with the economic conditions in the region. Purwoyoso Village is one of the villages in Semarang City that has innovative activities so that it can help the people in the area to be able to meet their food needs.
This research was conducted to find out how the implementation of the basic food assistance program in Purwoyoso Village, Ngaliyan District, Semarang City. More specifically, to find out what are the factors that can support the implementation so that it can run effectively, how such a social program can be structured in a structured way with the system in its form. George Edward III's theory of four factors that can influence the implementation of public policy, namely communication, resources, disposition, and bureaucratic structure was chosen by researchers as the basis for compiling the analysis in the discussion of this thesis.
This research shows that the implementation of the innovation program for basic food assistance activities in Purwoyoso Village, Ngaliyan District, Semarang City can run effectively supported by these four factors, namely communication, resources, disposition and bureaucratic structure. The implementation of this program has also succeeded in getting support from the Semarang city government, with a visit by Mayor Krissptiana SH.MM, to directly monitor the distribution of basic necessities in the Purwoyoso sub-district in May 2021.