Dalam sistem pemerintahan, lembaga legislatif memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan undang-undang dan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang. Selain itu, lembaga legislatif juga bertujuan untuk memperkuat dan mempertahankan demokrasi serta mewakili suara rakyat. Tugas utama lembaga legislatif adalah membuat undang-undang, namun lembaga legislatif juga memiliki tugas-tugas lain seperti menyusun rencana peraturan, salah satunya yang mendorong pada responsif gender.
Penelitian ini adalaha penelitian lapangan dimana pengumpulan data dilakukan langsung ditempat (field research), seperti dalam lingkungan masyarakat, di lembaga pemerintahan ataupun non pemerintahan, serta organisasi kemasyarakatan. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang bertujuan untuk memahami realitas, fenomena, bahkan gejala yang terjadi secara alamiah dalam bentuk makna yang kompleks dan dinamis. Selanjutnya, pendekatan yang dipilih pada penelitian ini yaitu, studi kasus mengenai politik perubahan anggota legislatif perempuan. Kemudian diolah dan diuraikan secara deskriptif. Penelitian ini menggunakan data primer observasi dan proses wawancara bersama Ibu Eka Widyani Latief, tenaga ahli staff DPRD Kota Bekasi, serta 10 orang masyarakat Kota Bekasi dari berbagai kecamatan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku mengenai teori peran, jurnal peran perempuan dalam politik, data penugasan serta pelaksanaan aspirasi. Kemudian diolah dan diuraikan secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya, Peran anggota legislatif perempuan Eka Widyani Latief dalam mendorong kebijakan responsif gender di Kota Bekasi pada periode 2019-2023. Hal ini, dilakukan melalui peran sebagai upaya responsif gender. Dan peran sebagai upaya perumusan kebijakan. Kemudian, dampak dari peran anggota legislatif perempuan Eka Widyani Latief dalam mendorong kebijakan responsif gender pada periode 2019-2023 bagi masyarakat Kota Bekasi. Dampak tersebut bisa dilihat, pada sikap, tingkah laku, serta kebijakan yang dikeluarkan bagi masyarakat Kota Bekasi.

ABSTRACT:
In the government system, the legislative institution has a very important role in forming laws and supervising the implementation of laws. Apart from that, legislative institutions also aim to strengthen and maintain democracy and represent the voice of the people. The main task of the legislative body is to make laws, but the legislative body also has other tasks such as preparing regulatory plans, one of which encourages gender responsiveness.
This research is field research where data collection is carried out directly on site (field research), such as in the community, in government or non-government institutions, as well as community organizations. By using qualitative research methods which aim to understand reality, phenomena, even symptoms that occur naturally in the form of complex and dynamic meanings. Furthermore, the approach chosen in this research is a case study regarding political changes in female legislative members. Then it is processed and described descriptively. This research uses primary data from observations and an interview process with Mrs. Eka Widyani Latief, Bekasi City DPRD staff experts, and 10 Bekasi City residents from various sub-districts. Meanwhile, secondary data was obtained from books on role theory, journals on the role of women in politics, assignment data and the implementation of aspirations. Then it is processed and described descriptively.
The research results show that the role of female legislative member Eka Widyani Latief in encouraging gender responsive policies in Bekasi City in the 2019-2023 period. This is done through the role of gender responsive efforts. And its role as a policy formulation effort. Then, the impact of the role of female legislative member Eka Widyani Latief in pushing gender responsive policies in the 2019-2023 period for the people of Bekasi City. This impact can be seen in the attitudes, behavior and policies issued to the people of Bekasi City.