Penelitian ini memiliki latar belakang pada kebijakan penataan pedagang Pasar Johar Kota Semarang. Kebijakan ini dihadirkan oleh pemerintah Kota Semarang ketika Pasar Johar yang sebelumnya terbakar pada tahun 2015 kini sudah selesai direvitalisasi dan pedagang dapat menempatinya kembali. Kebijakan penataan pedagang Pasar Johar diatur dalam Peraturan Walikota Nomor 19. Tahun 2021 tentang Tata Cara Penempatan Pedagang Eks Kawasan Pasar Johar Lama Pasca Revitalisasi. Kebijakan tersebut bertujuan agar Pasar Johar dapat tertata dengan rapi sekaligus dapat menjaga Pasar Johar sebagai salah satu situs cagar budaya. Penelitian ini bertujuan guna mengetahui proses implementasi kebijakan penataan pedagang Pasar Johar Kota Semarang, sekaligus mengetahui bagaimana relasi aktor pelaksana yang terjalin.
Guna menjawab pertanyaan permasalahan atas kajian tersebut. Kajian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan studi kasus. Memperoleh hasil bahwa implementasi penataan pedagang Pasar Johar belum dapat berjalan secara maksimal. Hal ini disebabkan karena, pada pelaksanaanya terdapat beberapa konflik dan masalah yang terjadi, mulai dari proses sosialisasi yang tidak menyeluruh serta ketidak sesuaian dengan apa yang disosialisaikan dengan realisasi yang ada. Ketidak patuhan aktor serta derajat perubahan yang belum tercapai membuat kebijakan penataan pedagang ini belum dapat diimplementasikan secara maksimal.

ABSTRACT:
The study has a background on the merchant management policy of the Johar Market Semarang City. This policy was published by the Semarang City Government when Johar Market, which previously burned down in 2015, has now been completely revitalized and traders can occupy it again. The policy for structuring Johar Market traders is regulated in Mayor Regulation Number 19 of 2021 about procedures of placement of traders in the former Johar old market area post revitalization. The policy aims to ensure that Johar’s Market can be neatly organized and at the same time, maintain Johar Market as a cultural heritage site. This research aims to understand the implementation process of the policy for structuring Johar Market traders in Semarang City, as well as finding out how the relationship between implementing actors are established.
In order to answer the question of the study. This study involves a qualitative method with a type of field research with a case study approach. Obtaining results that the implementation of Johar Market trader arrangements has not been able to run optimally. This is because, in its implementation there were several conflicts and problem that occurred, starting from socialization process being not comprehensive and inconsistency with what was socialized and the existing realization. A disobedience of actors as well as the degree of change that have not been realized makes the trader management policy not fully implemented.