Pemalang merupakan salah satu tempat yang mengalami kejadian konflik antar umat beragama. Konflik dari umat beragama paling banyak terjadi pada prosesi pembangunan rumah ibadah. Konflik tersebut menimbulkan berkurangnya keharmonisan antar umat beragama, terlebih kenyamanan dalam beribadah. Kesbangpol turun tangan untuk menyelesaikan konflik tersebut. Namun, pada prakteknya terdapat banyak kendala untuk mendamaikan terlebih untuk membantu pihak yang berkonflik mendapatkan haknya masing masing.
Dalam penulisan Skripsi ini, peneliti menggunakan Metode Kualitatif, dengan Pendekatan Studi Kasus. Metode dan Pendekatan tersebut digunakan untuk menjelaskan Tentang Peran Kesbangpol Dalam Penyelesaian Konflik Pendirian Gereja HKBP Pemalang. Penelitian ini, memiliki tujuan untuk Menjelaskan Bagaimana Peran Dari Pihak Kesbangpol Dalam Menyelesaikan Konflik Dari Pendirian Gereja HKBP. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk Menjelaskan Bagaiman Strategi dan Kebijakan Yang Diambil Oleh Kesbangpol Untuk Membantu Pihak Gereja HKBP Mendapatkan Haknya.
Hasil dari Penellitian ini adalah 1). mediasi terakhir di Wilayah Petarukan mengasil perjanjian damai dengan mendapatkan tempat sementara untuk digunakan sebagai rumah ibadah. Namun, dalam perjanjian tersebut pihak yang menggunakan dalam hal ini jemaat HKBP di Pemalang, tidak diperkenankan untuk membeli ruko tersebut. Selain itu, tuntutan yang diberikan oleh Pihak HKBP Pekalongan yaitu berupa mencarikan wilayah pengganti, Pihak dari Kesbangpol mempunyai beberapa draft seperti wilayah Taman, Bodeh. Namun, pihak Kebangpol tidak dapat memastikan keberhasilannya secara sempurna. 2). Dalam Merealisasikan Hasil Perjanjian Mediasi Di Petarukan Pihak Kesbangpol membutuhkan bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang terkhususnya adalah Bupati Pemalang agar turut membantu memenuhi permintaan dari Pihak HKBP Pekalongan, terkait pendirian gereja permanent.

ABSTRACT:
Pemalang is one a place that have a experience inter religion conflict. The conflit of religion a lot of from a building Worship house’s. Impact from this conlict is a reduce harmony between community religion. Kesbangpol they use a forced to make a resolved. However, in the practice they have a lot of a problem to make a solution from parties to get a right.
In this research use a quantitative method with study case to explain about The Role Of Kesbangpol In Resolving Conflict Building Pemalang HKBP Church. In this research have a purpose, to explain How to Kesbangpol make a resolved conlift From building House’s Worship. And they have a purpose to explain a strategy and policy from kesbangpol to help HKBP Church to get a right.
Result from this research is a 1). The last from Mediation in Petarukan Are, they get a peace treaty a place tempory to worship. But, The leader and disciple from HKBP, they cant buy a building to make a a house worship. And The demand from HKBP to Kesbangpol is a Looking For again a place to allowed a build House Worship, Kesbangpol have a draft several region. This region a Taman, Bodeh. But Kesbangpol cant make sure and Promise to keep an building in a this region. 2). Implementation from result treaty in mediation from Petarukan, Kesbangpol need somtime a Help from Government becz A government have a power to suppressing conflict.