Penelitian ini mengkaji tentang Politik Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Bunda Puspa di Kabupaten Gresik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program Bunda Puspa yang ditinjau dari teori konsep GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion) dan relasi stakeholder pada proses pemberdayaan perempuan melalui program tersebut. Penelitian ini menggunakan teori pemberdayaan perempuan dan Konsep GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion) yang digagas oleh AIDRAN (Australian-Indonesia Disability Research and Advocacy Network). Adapun metode penelitian yang digunakan yakni jenis penelitian kualitatif yang berbasis penelitian lapangan dengan pendekatan studi kasus. Sumber data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder. Sedangkan pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan tiga komponen yang mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, maka terdapat temuan yaitu pertama, penyelenggaraan program Bunda Puspa telah menerapkan prinsip-prinsip terbaru gender yakni Konsep GEDSI dalam keseluruhan proses mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pemantauan, dan tahap evaluasi hingga tahap pelaporan. Karena program ini telah memperhatikan kepentingan dan kebutuhan dari para perempuan dan penyandang disabilitas yang mengalami ketimpangan ekonomi dan adanya keterlibatan aktif dari para anggota penerima manfaat. Meskipun pada pelaksanaan program Bunda Puspa dinilai belum maksimal dikarenakan adanya faktor keterbatasan waktu dan anggaran, namun program ini mendapatkan respon positif dan mampu memberikan perubahan yang signifikan kepada perempuan anggota Bunda Puspa. Kedua, relasi stakeholder pada proses pemberdayaan perempuan melalui program Bunda Puspa telah berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Dinas Daerah, Perangkat Daerah, lembaga kemasyarakatan, perguruan tinggi dan dunia usaha, serta lain sebagainya. Proses interaksi stakeholder pada program Bunda Puspa dapat terlihat dari koordinasi yang baik dengan pihak yang terlibat dan adanya monitoring secara rutin dari pemerintah Pusat melalui rapat One Week Program. Sehingga program Bunda Puspa sebagai upaya mengentas kemiskinan perspektif gender telah mendapatkan dukungan dari pemerintah Pusat maupun pemerintah Daerah.

ABSTRACT:
This research examines the Politics of Women's Empowerment through the Bunda Puspa Program in Gresik Regency. The purpose of this research is to determine the implementation of the Bunda Puspa program in terms of the GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion) concept theory and stakeholder relations in the process of empowering women through the program. This research uses the theory of women's empowerment and the GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion) concept initiated by AIDRAN (Australian-Indonesian Disability Research and Advocacy Network). The research method used is a type of qualitative research based on field research with a case study approach. Research data sources were obtained from primary data and secondary data. Meanwhile, data collection uses observation, interview and documentation techniques. Data analysis in this research uses three components which include data reduction, data presentation, and drawing conclusions.
Based on the results of the study that has been carried out, there are findings, namely first, the implementation of the Bunda Puspa program has implemented the latest gender principles, namely the GEDSI Concept, in the entire process starting from the planning stage, implementation stage, monitoring stage, and evaluation stage to the reporting stage. Because this program has taken into account the interests and needs of women and people with disabilities who experience economic inequality and there is active involvement from the beneficiary members. Even though the implementation of the Bunda Puspa program was considered not optimal due to time and budget constraints, this program received a positive response and was able to provide significant changes to female Bunda Puspa members. Second, stakeholder relations in the women's empowerment process through the Bunda Puspa program have collaborated with various parties such as Regional Services, Regional Apparatus, community institutions, universities and the business world, and so on. The stakeholder interaction process in the Bunda Puspa program can be seen from good coordination with the parties involved and regular monitoring from the Central government through One Week Program meetings. So the Bunda Puspa program as an effort to eradicate poverty from a gender perspective has received support from the Central government and regional governments.