Korelasi durasi lunasi bulan dan umur bulan hijriah dengan kriteria Wujudul Hilal, Mabims dan Danjon
Rohman, Arif Fahtur (2023) Korelasi durasi lunasi bulan dan umur bulan hijriah dengan kriteria Wujudul Hilal, Mabims dan Danjon. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
2102048003_Arif Fahtur Rohman_Full_Tesis - ARIF FATHUR ROHMAN.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (4MB)
Abstract
Judul : Korelasi Durasi Lunasi Bulan dan Umur Bulan Hijriah dengan Kriteria Wujudul Hilal, MABIMS dan Danjon
Penulis : Arif Fahtur Rohman
NIM : 2102048003
Durasi lunasi Bulan adalah interval waktu dari satu konjungsi ke konjungsi berikutnya. Nilai durasi tersebut memiliki nilai rata-rata 29 hari 12 jam 44 menit, namun realitanya durasi tersebut memiliki nilai durasi yang bervariasi. Nilai durasi maksimum dapat mencapai 29 hari 19 jam dan durasi minimum mencapai 29 hari 6 jam. Variasi nilai durasi lunasi Bulan tersebut, jika dilihat dalam orde waktu yang besar akan menghasilkan kurva yang mirip dengan kurva sinusoidal. Kurva sinusoidal memiliki bentuk osilasi yang berpola naik turun dari nilai rata-rata naik menuju amplitudo maksimum dan kemudian turun menuju aplitudo minimum. Muncul sebuah hipotesis bahwa durasi lunasi Bulan, khususnya di kisaran nilai maksimum dan minimum (ekstrim) memiliki hubungan dan dapat digunakan untuk memprediksi umur suatu bulan Hijriah.
Studi ini kemudian dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan: (1) Bagaimana perhitungan konjungsi, durasi lunasi Bulan dan parameter hilal (tinggi, elongasi dan umur hilal) guna menentukan umur bulan Hijriah menggunakan kriteria Wujudul Hilal, MABIMS dan Danjon di Indonesia? (2) Bagaimana korelasi atau hubungan antara durasi lunasi Bulan dan umur bulan Hijriah menggunakan kriteria Wujudul Hilal, MABIMS dan Danjon di Indonesia? Permasalahan tersebut dibahas melalui studi kepustakaan (library research) dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Semua data dianalisis menggunakan studi korelasional dan analisis distribusi frekuensi.
Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) Perhitungan konjungsi guna menentukan durasi lunasi Bulan dan parameter hilal menggunakan algoritma Jean Meeus yang terdapat dalam buku Astronomical Algorithm. Perhitungan dilakukan dalam orde waktu 100 tahun yaitu dalam kurun 1922-2022 M. Menggunakan satu matlak yang sama yaitu Kota Semarang, Indonesia. Perhitungan tersebut menghasilkan data bahwa nilai durasi lunasi Bulan memiliki nilai yang bervariasi. Nilai tersebut dalam rentan nilai maksimum: 29 hari 19 jam 53 menit 57 dan nilai minimum: 29 hari 6 jam 43 menit 31 detik. Adapun sisanya bertebaran dengan acak (random) dengan kurun waktu 6 sampai 19 jam. Kurva yang dibentuk oleh nilai durasi lunasi Bulan menghasilkan bentuk yang mirip dengan kurva sinusoidal (berosilasi).
(2) Menggunakan analisis korelasional, diketahui bahwa durasi lunasi Bulan bernilai ekstrim memiliki koefisien korelasi yang negatif dan sangat lemah dengan tinggi hilal toposentrik, elongasi geosentrik dan umur hilal. Hal ini disebabkan karena waktu terjadinya ijtimak yang acak (random) walaupun memiliki nilai durasi lunasi yang sama. Adapun dalam analisis distribusi frekuensi, diketahui bahwa durasi lunasi Bulan di nilai ekstrim memiliki hubungan yang unik dengan kriteria Wujudul Hilal, Imkān al-Ru’yah MABIMS, Imkān al-Ru’yah Neo-MABIMS dan Danjon. Menggunakan hipotesis bahwa durasi lunasi Bulan di nilai maksimum dapat digunakan untuk menetapkan jumlah hari suatu bulan Hijriah menjadi 30 hari, sedangkan durasi lunasi Bulan di nilai minimum dapat digunakan untuk menetapkan jumlah hari suatu bulan Hijriah menjadi 29 hari, maka diketahui hubungan terbaik antara durasi lunasi Bulan maksimum yaitu dengan kriteria Danjon (kriteria tertinggi), sedangkan durasi lunasi Bulan minimum memiliki hubungan terbaik dengan kriteria Wujudul Hilal (kriteria terendah).
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Durasi lunasi bulan; Wujudul Hilal; Mabims; Danjon |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.14 Religious Ceremonial Laws and Decisions 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences > 527 Celestial navigation |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 50102 - Ilmu Falak (S2) |
Depositing User: | Wati Rimayanti |
Date Deposited: | 03 Sep 2024 03:01 |
Last Modified: | 03 Sep 2024 03:01 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23505 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year