Kedai kopi sebagai media partisipasi politik : studi partisipasi politik di Desa Rejosari Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan

Yanti, Fitri Memi Dwi (2022) Kedai kopi sebagai media partisipasi politik : studi partisipasi politik di Desa Rejosari Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1906016114_Fitri_Memi_Dwi_Yanti] Text (Skripsi_1906016114_Fitri_Memi_Dwi_Yanti)
Skripsi_1906016114_Fitri_Memi_Dwi_Yanti.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Kebijakan dibuat oleh pemerintah tentunya melibatkan masyarakat untuk memperoleh legistimasi. Pengambilan keputusan sesuai dengan ciri khas masyarakat Indonesia menggunakan musyawarah, didukung dengan adanya budaya berkumpul minum kopi menjadikan kedai kopi sebagai area partisipasi politik membentuk ruang public yang menghubungkan masyarkat dengan pemerinta. Kedai kopi sebagai ruang public sekaligus mendukung adanya kebuntuan sistem formal yang ada dalam musyawarah desa. Penelitian ini dilakukan peneliti untuk mengetahui persoalan permasalahan Mengapa kedai kopi dijadikan sebagai sarana partisipasi politik warga desa Rejosari? Bagaimana implikasi kedai kopi terhadap kebijakan politik yang sudah dipengaruhi? Penelitian ini menjelaskankedai kopi sebagai sarana partisipasi politik warga Desa Rejosari serta menunjukan pengaruh kedai kopi sebagai sarana partisipasi politik warga desa Rejosari terhadap kebijakan.
Berdasarkan judul Kedai Kopi Sebagai Media Partisipasi PolitikStudi Partisipasi Politik Di Desa Rejosari Kecamatan Grobogan Maka peneliti menggunakan teori partisipasi politik dan teori ruang public. Metode yang digunakan dalam peneliti yaitu penggunakan motode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan, peneliti terjun langsung mengamati dan turut terlibat dalam proses kegiatan masyarakatt desa rejosari di kedai kopi. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi, dengan mengumpulkan data menggunakan teknik dokumentasi, observasi, wawancara dan tijauan literature. Sedangkan analisis yang digunakan dalampenelitian ini menggukan analisis melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyampaian data,penarikan kesimpulan, analisis subtansif.
Hasil dalam penelitian penulis bahwa Kedai kopi yang ada ternyata masi didominasi dengan kaum laki-laki. Minimnya angka perempuan yang melakukan kegiatan di kedai kopi menjadikan tidak adanya perbincangan tentang isu seputar perempuan. Kebanyakan yang melakukan kegiatan di kedai kopi ini dari kaum anak muda namun, dalam sistem musyawara desa anak muda belum banyak dilibatkan. Dalam kedai kopi tersebut banyak kelompok masyarakat local menciptakan berbagai opini serta melakukan partisipasi masyarakat yang akan berpengaruh atau dampak yang bernilai positif jika harmonisasi antara pemerintah dengan masyarakat terjalinya dengan baik dan selaras. Artimya masyarakat mendapatkan hak pelayanan dari pemerintah sedang pemerintah mendapat legitimasi dari masyarakat. Kedai kopi sebagai ruang publik ini sedangkan pemerintah untuk memberikan informasi sosialisasi terkait kebijakan pemerintah tanpa harus mendatangi masyarakat secara langsung. Dengan begitu informasi yang disampaikan akan tersingkap dengan lebih cepat dengan sendirinya.

ABSTRACT:
This research was conducted by researchers to find out the problem Why are coffee shops used as a means of political participation for the people of Rejosari Village? What are the implications of the coffee shop for the affected political policies? This study describes coffee shops as a means of political participation for Rejosari Village residents and shows the influence of coffee shops as a means of political participation for Rejosari Village residents towards policy.
Based on the title Coffee Shop as a Media for Study of Political Participation Political Participation in Rejosari Village, Grobogan Regency, researchers used a qualitative research type with an ethnographic approach. Data collection in this study used documentation, observation, interviews and literature review techniques. While the analysis used in this study uses analysis through three stages, namely data reduction, data submission, drawing conclusions, substantive analysis.
The results of the author's research that the many people sitting around the coffee shop create various opinions and participate in society will have a positive impact if the harmonization between the government and the community is well established and aligned. This means that the community gets service rights from the government while the government gets legitimacy from the community. Coffee shops are public spaces, while the government is to provide information dissemination related to government policies without having to go to the community directly. That way the information conveyed will be revealed more quickly by itself. The function of this public space is that coffee shops are used as a means of political participation for villagers so that the process of deliberative democracy in coffee shop public spaces can be realis.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Kedai Kopi; Partisipasi Politik; Ruang Publik
Subjects: 300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government) > 324 The political process
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 67201 - Ilmu Politik
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 21 Aug 2024 06:48
Last Modified: 21 Aug 2024 06:48
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23515

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics