Problematika awal bulan Kamariah sering menimbulkan perbedaan dalam metode dan penentuannya, terutama pada bulan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah seakan menjadi masalah yang tak ada habisnya di Indonesia, seperti halnya pada Pondok Pesantren Sulamaniyah yang menggunakan Kalender Fazilet yang notabenenya berasal dari Turki Usmani dengan acuan kriteria Turki 2016 dan kalender tersebut digunakan di Indonesia.
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1) bagaimana sistem penentuan awal bulan Kamariah Kalender Fazilet, 2) bagaimana tingkat akurasi dan relevansi sistem penanggalan Kalender Fazilet di Indonesia, merupakan penelitian kualitatif yang sifatnya adalah kepustakaan (library research) dengan pendekatan Historis Documenter, Sosiologis, dan scientific-cum-doctriner menggunakan data penelitian yang diperoleh dengan metode wawancara dan dokumentasi, kemudian data yang telah diolah, dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, sistem perhitungan awal bulan Kamariah Kalender Fazilet menggunakan metode hisab, rukyat dan ittihadul mathali (matla’ global) dengan kriteria ketinggian hilal 5 derajat dan elongasi 8 derajat, metode hisab dalam Kalender Fazilet sesuai dengan perhitungan Turki, yaitu hisab hakiki kontemporer. Kedua, tingkat akurasi dan relevansi Kalender Fazilet di Indonesia, hasil penelitian ini menunjukkan dari perbandingan awal bulan Kementerian Agama RI dan Kalender Fazilet terdapat beberapa perbedaan dalam mengawali awal bulannya, yaitu sebesar 52.4 % atau 44 kali perbedaan dan sebesar 47,6 % atau 40 kali kesamaan dari 84 data, hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat akurasinya cukup akurat. Untuk hisab dan rukyat relevan untuk digunakan, sedangkan penggunaan Ittihadul mathali tidak relevan untuk di Indonesia.