Kemenangan dalam setiap kontestasi pemilihan, baik pemilihan umum, pemilihan daerah ataupun kepala desa adalah tujuan dari setiap kandidat yang mencalonkan, dengan itu berbagai cara banyak dilakukan oleh kandidat untuk mendapatkan kemenangan. Strategi dalam memenangkan pemilihan kepala desa merupakan langkah yang penting dalam mendapatkan suara. Strategi yang dilakukan merujuk pada tujuan untuk mendapatkan suara sebanyak mungkin. Dalam starategi politik terdapat dua bentuk yang perlu dilakukan yaitu defensif dan ofensif yang mana dua bentuk strategi ini adalah langkah untuk mendapatkan suara. selain itu perlunya memperkuat suara pendukung juga yang mana dapat dilakuakn dengan memobilisasi suara pemilih.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi dan bentuk mobilisasi yang Supriyanto lakukan pada pemilihan kepala desa di Desa Kertosari Kabupaten Pemalang tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, di mana metode tersebut merupakan prosedur penelitian yang menyajikan data deksriptif. Sedangkan jenis pendekatan yang digunakan yaitu studi kasus. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan metode dokumentasi. Pada penelitian ini narasumber dipilih secara purposive. Analisis data dilakukan dengan menggambarkan fenomena dari data yang diperoleh dari lapangan dan dikaitkan dengan teori politik yang digunakan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Supriyanto melakukan strategi politik dengan membentuk karakter figur yang baik kepada masyarakat, selain itu adanya kekecewaan masyarakat terhadap petahanan yang dijadikan oleh Supriyanto sebagai peluang untuk terus memperluas suara pendukung. Mobilisasi yang ada dalam kasus ini dipermudah oleh karakter baik Supriyanto yang sudah terbentuk dimasyarakat, sehingga pada dasarnya tim sukses yang sudah dibentuk hanya mengawasi suara pendukung saja.

ABSTRACT:
Victory in every electoral contestation, whether general elections, regional elections or village heads is the goal of every candidate who nominates, with that various ways are done by many candidates to get victory. The strategy in winning the village head election is an important step in getting votes. The strategy carried out refers to the goal of getting as many votes as possible. In the political strategy, there are two forms that need to be done, namely defensive and offensive, where these two forms of strategy are steps to get votes. besides that, it is necessary to strengthen the supporting votes as well, which can be done by mobilizing voter votes.
The purpose of this research is to find out how the strategy and form of mobilization that Supriyanto did in the village head election in Kertosari Village, Pemalang Regency in 2022. This research uses qualitative methods, where the method is a research procedure that presents descriptive data. While the type of approach used is a case study. Data collection in this study used the interview method and the documentation method. In this research, the sources were chosen purposively. Data analysis is done by describing the phenomenon of the data obtained from the field and associated with the political theory used.
The results of this study show that Supriyanto carried out a political strategy by forming a good character figure to the community, in addition to the disappointment of the community towards the incumbent made by Supriyanto as an opportunity to continue to expand the votes of supporters. The mobilization in this case is facilitated by Supriyanto's good character that has been formed in the community, so that basically the success team that has been formed only oversees the votes of supporters.