Sistem penanggalan Lontara Bugis Sulawesi Selatan
Lesmana, Perdi (2023) Sistem penanggalan Lontara Bugis Sulawesi Selatan. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
2002048025_Perdi Lesmana_Full Tesis - Ferdy Lesmana.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (4MB)
Abstract
Penanggalan Lontara Bugis adalah penanggalan yang dimiliki oleh suku Bugis yang ada di Sulawesi Selatan dan merupakan warisan budaya yang diwariskan secara turun temurun dan juga merupakan penanggalan yang unik karena penanggalan ini suda ada sebelum Islam masuk di daerah Sulawesi Selatan. Di era yang semakin maju ini penulisan terhadap manuskrip yang berbahasa aksara Bugis sudah tidak dilakukan lagi sehingga akan memicu terjadinya kepunahan dan apakah sampai saat ini penanggalan Lontara Bugis masih begitu urgen atau penting di tengah-tengah masyarakat baik yang berkaitan dengan ibadah maupun berkaitan dengan adat atau kegiatan sehari-hari. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengangkat penanggalan yang dimiliki oleh masyarakat Bugis supaya penanggalan ini tidak hilang ditelan masa. Didalam tulisan ini penulis di maksudkan untuk menjawab permasalahan: 1). Bagaimana sistem penanggalan Lontara Bugis Sulawesi selatan. 2). Bagaimana perbedaan penanggalan Lontara Bugis Pra Islam dan Penanggalan Lontara Bugis Pasca Islam. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis saat ini adalah penelitian kepustakaan (library recearc) dengan pendekatan scientific- cum-doctriner, dan etnografi kemudian data yang diperoleh penulis dari data primer dan sekunder dan mengadalkan juga data wawancara dan dokumentasi kemudian data tersebut diolah, kemudian dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama. Penanggalan Lontara Bugis ini mengacuh kepada matahari atau solar system, dan juga menggunakan siklus 12 bulan dalam satu tahunnya dan nama-nama bulan dalam penanggalan Lontara Bugis menggunakan aksara Bugis dan penanggalan Lontara Bugis ini sangat urgen dimasyarakat karena digunakan dalam keseharian masyarakat dalam hal penanggalan harian. Kedua. Setelah secara resmi agama Islam diterima oleh masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan maka pada saat itu juga penanggalan Lontara Bugis yang sebelumnya mengacuh kepada matahari atau solar system sekarang mengacuh kepada bulan atau lunar system yang di adopsi dari Arab, dan penulisan Lontara Bugis sudah dikombinasikan dengan aksara Arab dengan nama-nama bulan dalam penanggalannya. Jadi penanggalan lontara Bugis Sulawesi Selatan itu terbagi atas dua jenis yaitu penanggalan Lontara Bugis pra Islam dan penanggalan Lontara Bugis pasca Islam. Penanggalan yang digunakan msyarakat Bugis yang berkaitan dengan ibadah adalah penanggalan yang suda berpatokan pada gerak sinodik bulan dan dalam kegiatan sehari hari masyarakat memadukan penggunaan penanggalan Lontara Bugis pra Islam (penanggalan lokal) dan penanggalan Lontara Bugis pasca Islam.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penanggalan Lontara; Bugis; Sulawesi Selatan |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences > 529 Chronology |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 50102 - Ilmu Falak (S2) |
Depositing User: | Wati Rimayanti |
Date Deposited: | 05 Sep 2024 00:46 |
Last Modified: | 05 Sep 2024 00:46 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23524 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year