Studi tentang proses penetapan Kelurahan Pudakpayung sebagai Kampung Pancasila di Kota Semarang

Permatasari, Rizky (2023) Studi tentang proses penetapan Kelurahan Pudakpayung sebagai Kampung Pancasila di Kota Semarang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1906026064_Rizky_Permatasari] Text (Skripsi_1906026064_Rizky_Permatasari)
Skripsi_1906026064_Rizky_Permatasari.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Fenomena pembentukkan Kampung Pancasila di Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang merupakan salah satu fenomena yang menarik untuk dikaji yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. Kelurahan Pudakpayung merupakan salah satu kelurahan dari 16 kelurahan yang ada di Kecamatan Banyumanik yang dipilih secara langsung untuk kemudian dibentuk sebagai Kampung Pancasila. Seiring dengan perkembangan zaman Pancasila mulai tersisih, terlupakan dan tidak lagi menjadi hal yang harus dipatuhi. Salah satu fokus mereka adalah pada generasi muda di Kelurahan Pudakpayung yang seiring dengan perkembangan zaman mulai lebih menyukai buduya-budaya luar, sehingga kurangnya kepedulian terhadap budaya sendiri karena kurangnya minat dan kesadaran. Maka melalui program lanjutan dari Kampung Pancasila ini berupaya untuk melakukan pengembangan program Kampung Pancasila dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Pemberdayaan yang dilakukan di Kampung Pancasila yaitu menyangkut ketentuan penetapan Kampung Pancasila, proses penetapan dan pemberdayaan dalam segi pengembangan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang ketentuan penetapan Kampung Pancasila, proses penetapan dan proses pengembangan program Kampung Pancasila di Kelurahan Pudakpayung tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (field research). Adapun sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara secara mendalam dan observasi partisipan. Pada proses perolehan data, peneliti melakukan wawancara dengan anggota pemerintah yang menangani program Kampung Pancasila, ketua organisasi, ketua pencanangan,wakil, BABINSA Kelurahan Pudak payung, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan anggota masyarakat. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan model analisis menurut Miles & Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indikator ketentuan penetapan sebuah wilayah menjadi Kampung Pancasila ada empat yaitu (1)masyarakat setempat memahami nilai-nilai Pancasila, (2)masyarakat setempat berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, (3)sarana dan prasarana setempat menunjang edukasi dan implementasi nilai-nilai Pancasila bagi para warganya dan pengunjung, (4)terdapat kegiatan rutin edukasi dan implementasi nilai-nilai Pancasila. Sementara itu, proses penetapan Kampung Pancasila di Kelurahan Pudakpayung Kota Semarang dilakukan melalui proses enabling (membangun iklim yang membuat potensi masyarakat berkembang), empowering (memperkuat potensi) , dan protection (melindungi masyarakat). Kemudian proses pengembangan program yang dilaksanakan oleh Kampung Pancasila di Kelurahan Pudakpayung yaitu perencanaan dan kebijakan, aksi sosial dan politik, pendidikan dan penyadaran.

ABSTRACT:
The phenomenon of the formation of Pancasila Village in Pudakpayung Village, Banyumanik District, Semarang City is one of the interesting phenomena to be studied related to community empowerment. Pudakpayung Village is one of the 16 villages in Banyumanik District which was directly selected to be formed as Pancasila Village. Along with the development of the era, Pancasila began to be left out, forgotten and no longer a thing to obey. One of their focuses is on the younger generation in Pudakpayung Village who along with the times began to prefer foreign cultures, resulting in a lack of concern for their own culture due to lack of interest and awareness. So through this advanced program from Pancasila Village, it seeks to develop the Pancasila Village program to help improve the quality of life and welfare of the community The empowerment carried out in Pancasila Village is related to the provisions for the determination of Pancasila Village, the process of determination and empowerment in terms of developing Pancasila values to the community. The purpose of this study is to explain the provisions for the establishment of Pancasila Village, the process of determining and the process of developing the Pancasila Village program in Pudakpayung Village.
This research uses qualitative research methods with a descriptive approach. The type of research is field research. The data sources obtained in this research are primary data and secondary data. The data in this research was obtained through in- depth interviews and participant observation. In the process of obtaining data, researchers conducted interviews with government members who handle the Kampung Pancasila program, the head of the organization, the head of the declaration, the deputy, BABINSA of Pudak Payung Village, community leaders, religious leaders, and community members. The data obtained in this study were analyzed with the analysis model according to Miles & Huberman, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing.
The results of this research show that there are four indicators for determining an area as a Pancasila Village, namely (1) the local community understands the values of Pancasila, (2) the local community behaves in accordance with the values of Pancasila, (3) local facilities and infrastructure support education and application of Pancasila values for citizens and visitors, (4) there are routine educational activities and application of Pancasila values. Meanwhile, the process of establishing a Pancasila Village in Pudakpayung Village, Semarang City, is carried out through a process of empowerment (building a climate that allows the community's potential to develop), empowerment (strengthening the potential), and protection (protecting the community). Then the program development process carried out by Pancasila Village in Pudakpayung Village is planning and policy, social and political action, education and awareness.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Proses Penetapan Wilayah; Pemberdayaan; Kampung Pancasila
Subjects: 300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government) > 321 Systems of governments and states
300 Social sciences > 360 Social services; association > 361 General social problems and services
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 67201 - Ilmu Politik
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 22 Aug 2024 04:05
Last Modified: 22 Aug 2024 04:05
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23544

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics