Laki-laki sebagai perias : kajian tentang proses pengambilan keputusan bekerja
Prihatin, Niken Ayu Asih (2021) Laki-laki sebagai perias : kajian tentang proses pengambilan keputusan bekerja. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1606026058_Niken_Ayu_Asih_Prihatin.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Saat ini make-up atau rias wajah menjadi salah satu trend yang berkembang di dunia, bahkah make-up atau rias wajah memiliki peningkatan dari waktu ke waktu. Seperti yang diketahui bahwa wajah merupakah salah satu acuan bagi kaum perempuan untuk dapat dinilai cantik oleh orang lain, sehingga jika seorang perempuan merasa memiliki kekurangan pada wajahnya maka mereka biasanya akan memoles wajahnya dengan menggunakan make-up atau riasan. (Sri Wahyuni, 2018). Selanjutnya, mengenai pekerjaan sebagai perias kebanyakan bisa dikatakan lebih dominan perempuan. Oleh karena itu, laki-laki yang bekerja sebagai perias mendapat banyak pertentangan. Asumsi yang berkembang dalam masyarakat masih menganggap bahwa laki-laki pada hakikatnya harus memilih pekerjaan yang bersifat maskulin, sedangkan perias merupakan pekerjaan yang dalam masyarakat dianggap sebagai pekerjaan yang bersifat feminim. Kenyataannya saat ini banyak laki-laki yang bekerja sebagai perias. Seperti halnya di Kota Semarang.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan naratif deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan fenomena, dan menganalisis fakta lapangan yang dikaitkan dengan teori. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan kajian pustaka. Analisis data dalam penelitian ini yakni analisis kualitatif yakni upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisir data, memilahnya menjadi satu kesatuan untuk dapat dikelola dan diceritakan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa laki-laki memilih pekerjaan sebagai perias bukan karena paksaan dari pihak lain, tetapi atas kesadaran dari dirinya sendiri serta passion yang mereka inginkan. Memilih jalan sebagai perias bagi laki-laki merupakan hal yang wajar karena mereka memilih pekerjaan tersebut sesuai keinginan pribadi tanpa paksaan serta mencintai apa yang mereka lakukan. Dalam menjalani pekerjaan menjadi perias laki-laki, mereka telah memikirkan banyak hal secara matang karena telah dilakukan pengelolaan pekerjaan serta cara dalam mengatasi suatu masalah. Selain itu, laki-laki memilih pekerjaan sebagai perias didasarkan oleh dua faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dilakukan atas kesadaran serta passion yang mereka inginkan. Memilih jalan sebagai perias bagi laki-laki merupakan hal yang wajar karena mereka memilih pekerjaan tersebut sesuai keinginan pribadi tanpa paksaan serta mencintai apa yang mereka lakukan. Laki-laki yang menjalani pekerjaan perias dan memilih pekerjaan tersebut karena mereka beranggapan bahwa pekerjaan tidak memiliki gender atau tertuju pada salah satu jenis kelamin melainkan pada kemampuan serta keterampilan yang mereka miliki. Ekonomi dan lingkungan merupakan faktor eksternal bagi pemilihan pekerjaan sebagai perias. Pendapatan sebagai perias dipandang cukup dapat memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu dukungan lingkungan, utamanya keluarga sangat menentukan kemajuan karir bagi laki-laki perias.
ABSTRACT:
Currently, make-up is one of the growing trends in the world, even make-up has increased as the time flies. As it is known that the face is one of the references for women to be judged beautiful by others, so if a woman feels she has a flaw in her face, she will usually polish her face using make-up (Sri Wahyuni, 2018). Furthermore, most of those who work as a make-up artist are women. Therefore, men who work as make-up artists are widely opposed by society. The assumption that develops in society is considering that men essentially have to have masculine jobs, while make-up artist is a considered as feminine job. The fact is that today a lot of men work as a make-up artist. As in the city of Semarang.
This study uses qualitative research with a descriptive narrative approach and the aim are describe phenomena, and analyzing field facts related to theory. The data collection in this study is using observation, interview, documentation and literature review techniques. The data analysis in this study is qualitative analysis, qualitative analysis is the efforts made by working with data, organizing data, sorting it into one unit so that it can be managed and told.
The results of this study indicate that men who choose a job as a make-up artist are not because of coercion from other parties, but because of their awareness of themselves and their own passion. Choosing a path as a make-up artist for men is a natural thing because they choose the job according to their personal desires without coercion and also they love what they do. In carrying out working as male make-up artists, they have thought carefully about work management and ways of dealing with a problem. In addition, men choose working as a make-up artist based on two main factors, they are internal factors and external factors. Internal factors are carried out on the awareness and their own passion. Choosing a path as a make-up for men is natural because they choose the job according to their personal desires without coercion and they love what they do. The men who working as a make-up artist choose this job because they think that the job does not have a gender or is focused on one gender, but they choose this job based on their abilities and skills. The economy and the environment are external factors for them to choose a job as a make-up artist. Income as a make-up artist is deemed sufficient enough to meet the necessities of life. In addition, environmental support, especially family, greatly determines the career progression of a male make-up artist.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perias Laki-laki; Pilihan Rasional; Pengambilan Keputusan; Profesi |
Subjects: | 300 Social sciences > 305 Social groups > 305.9 People by occupation and miscellaneous social statuses |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 22 Aug 2024 07:35 |
Last Modified: | 22 Aug 2024 07:35 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23554 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year