Menurut UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan asional menyatakan bahwa pendidikan seharusnya tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan tetapi juga pada pembentukan karakter dan kepribadian individu. Namun, saat ini masih terjadi kurangnya perhatian terhadap pembentukan karakter dalam lembaga pendidikan di Indonesia. Hal ini terbukti dari kasus pelajar yang melibatkan pelanggaran norma, seperti bullying, kekerasan fisik, dan penyalahgunaan narkoba semakin meningkat. Oleh karena itu, pemerintah memberikan solusi lewat Peraturan Presiden RI nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Akhlaqiyah Kecamatan Bringin Kota Semarang. Fokus permasalahan dan tujuan dalam penelitian ini: 1) Perencanaan pendidikan karakter di MI Miftahul Akhlaqiyah, 2) Pengorganisasian pendidikan karakter di MI Miftahul Akhlaqiyah, 3) Pelaksanaan pendidikan karakter di MI Miftahul Akhlaqiyah, 4) Pengawasan pendidikan karakter di MI Miftahul Akhlaqiyah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter di madrasah tersebut terpadu dalam proses pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan pembudayaan serta pembiasaan. Manajemen pendidikan karakter dilakukan melalui perencanaan yang berlandaskan visi, misi, dan tujuan madrasah, pengorganisasian tugas guru dan karyawan, pelaksanaan dalam kegiatan pembelajaran, ekstrakulikuler, serta pembudayaan dan pembiasaan, serta pengawasan dengan penggunaan instrumen supervisi.