BUMDes atau Badan Usaha Milik Desa lahir sebagai pendekatan baru dalam usaha memberdayakan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan ekonomi berdasarkan pada potensi desa. Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya fenomena kekayaan potensi alam Desa Berjo yang saat ini dikelola oleh BUMDes Berjo yang mampu menghasilkan keuntungan sekitar 500-800 juta per bulan. Dari fenomena tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pemberdayaan masyarakat melalui BUMDes di Desa Berjo dan dampak sosial dan ekonomi atas pemberdayaan masyarakat melalui BUMDes di Desa Berjo.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif dengan jenis penelitian lapangan atau field reserch. Pengumpulan data yang digunakan terdiri dari observasi, interview atau wawancara, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan teori pemberdayaan milik Jim Ife sebagai kerangka teori. Sedangkan untuk teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan cara pikir khusus ke umum atau induktif yang telah diuraikan oleh Miles dan Huberman terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pemberdayaan yang dilakukan BUMDes Berjo adalah melakukan pemberdayaan dalam bentuk penyadaran masyarakat melalui tahapan dan strategi pemberdayaan dengan pengelolaan Obyek Wisata Air Terjun Jumog dan Obyek Wisata Telaga Madirda oleh pihak BUMDes dengan menyewakan kios-kios yang berada di lingkungan obyek wisata, menyediakan lahan parkir, pos ojek, dan lowongan pekerjaan sebagai pegawai BUMDes maupun pegawai di kedua obyek wisata bagi masyarakat Desa Berjo. Adapun dampak sosial dan ekonomi atas pemberdayaan masyarakat melalui BUMDes Berjo adalah meningkatnya partisipasi dan semakin erat hubungan sosial yang terjalin antar masyarakat. Tidak hanya itu, adanya peningkatan pendapatan, kesempatan kerja, dan peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes) merupakan bagian dari dampak yang ditimbulkan pemberdayaan melalui BUMDes Berjo.

ABSTRACT:
BUMDes or village-owned enterprises was existed as a new approach in an effort to empower communities to achieve economic prosperity based on village potential. This research is motivated by the phenomenon of the natural wealth potential of Berjo Village which is currently managed by BUMDes Berjo which is capable of generating profits of around 500-800 million per month. From this phenomenon, this research aims to determine the form of community empowerment through BUMDes in Berjo Village and the social and economic impact of community empowerment through BUMDes in Berjo Village.
This research uses a qualitative research method and a descriptive approach with the type of field research. The data collection used consists of observation, interview, and documentation. This research uses Jim Ife’s empowerment theory as a theoretical framework. Meanwhile, the data analysis technique uses is specific to the general or inductive way of thinking that has been described by Miles and Huberman, consisting of data reduction, data presentation, and drawing conclusions or verification.
The results of the research show that the form of empowerment carried out by BUMDes Berjo is carrying out empowerment in the form of community awareness through empowerment stages and strategies by managing the Jumog Waterfall Tourist Object and Madirda Lake Tourist Object by the BUMDes by renting out kiosks located in the tourist attraction area, providing parking area, motorbike taxi post, and job vacancies as BUMDes employees and employees at both tourist attractions for the people of Berjo Village. And the social and economic impact of community empowerment through BUMDes Berjo is increased participation and closer social relations between communities. Not only that, an increase in income, job opportunities and an increase in Original Village Income (PADes) are part of the impact of empowerment through BUMDes Berjo.