Petani merupakan pekerjaan mayoritas yang berada di Desa Pesawahan Kendal, hal ini dikarenakan luasnya lahan pertanian yang ada di Desa Pesawahan. Munculnya permasalahan seperti minimnya modal yang dimiliki petani, kuantitas dan kualitas hasil usaha tani menunjukkan peningkatkan yang belum stabil. Gerak petani di Desa Pesawahan yang berjalan lambat mengakibatkan posisi tawar petani semakin rendah. Hal tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan yang cukup relatif rendah dengan harga produksi pertanian yang relatif mahal. Sebagai solusi akan permasalahan tersebut adalah pemberdayaan petani melalui kelompok tani dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan,keterampilan,berkembangnya kemandirian dalam usaha bertani, serta sebagai unit penyedia sarana dan prasarana produksi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang didapatkan dari proses observasi dan wawancara dengan informan. Teori Jim Ife menyatakan startegi pemberdayaan masyarakat melalui perencanaan dan kebijakan, aksi-aksi social, dan Pendidikan. Data yang diperoleh ini diolah yang kemudian dianalisisa untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan pembahasan peneliti. Jim Ife menekankan bahwa pemberdayaan merupakan proses untuk meningkatkan daya, yakni daya dari kelompok orang yang kurang beruntung. Kondisi tidak berdaya atau kurang beruntung tersebut menurut Ife disebabkan oleh beberapa hal diantarannya kondisi kurang beruntung karena pilihan pribadi mereka, karena tidak mendaparkan kesempatan sebaik kelompok yang beruntung.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwasanya pemberdayaan atas kelompok petani dapat dilakukan dengan startegi pemberdayaan melalui perencanaan yaitu perencanaan kelompok tani pada proses penanaman bibit. Strategi pemberdayaan melalui Pendidikan dan pengetahuan dituangkan dalam proses penyuluhan kepada para petani untuk menambahkan pengetahuan yang layak bagi petani. Upaya ini dilakukan dalam rangka membekali pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat lapis bawah dan meningkatkan kekuatan mereka dan perekonomian petani.

ABSTRACT:
Farmers are the work of the majority of those in the village of wreckmen, this is because of the size of the farm area of wreckland. He said the rupiah was expected to strengthen to rp9,100 per dollar in the Jakarta interbank spot market on Tuesday. The slow-moving movement of farmers in the village caused the farmers' bargaining position to lower. This was affected by relatively little knowledge and relatively high cost of agricultural production. As a solution to the problem is the empowerment of farmers through farm groups with the purpose of increasing knowledge, skill, developing self-reliance in a farming business, and asa tool-supply and infrastructure unit.
It is a qualitative study with a descriptive approach. Data obtained from the observation and interview process with the informant. Jim ife's theory states public empowerment through planning and policy, social actions, and education. This data was cooked and then analyzed to get results that fit the researchers' discussions. Jim ife points out that empowerment is a process to increase power, which is the power of disadvantaged people. Such powerlessness or lack of luck according to the ife is due to some of the underlying conditions resulting from poor luck because of their personal choices, not having the same opportunities as the lucky group.
The results of this study show that empowerment of farmers can be made possible by planning for small farm groups on seed planting. Empowering strategies through education and knowledge are poured in the process of educating farmers to add appropriate knowledge to the farmer. This effort is made to unlock knowledge and skills for lower-level societies and to enhance their power and the farmers' economies.