Eksistensi seni kethoprak pada masa pandemi covid-19 : studi grup seni Kethoprak Wahyu Manggolo di Desa Pelem Gede Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati
Arrohimah, Isnia (2022) Eksistensi seni kethoprak pada masa pandemi covid-19 : studi grup seni Kethoprak Wahyu Manggolo di Desa Pelem Gede Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1806026095_Isnia_Arrohimah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Skripsi ini menganalisis tentang eksistensi seni kethoprak pada masa pandemi covid-19 (studi grup seni kethoprak Wahyu Manggolo di Desa Pelem Gede Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati). Adanya pandemi berdampak terhadap berbagai bidang dalam tatanan sosial yang ada di masyarakat. Salah satu dampaknya yaitu dalam bidang kesenian. Dalam penelitian ini seniman yang tergabung dalam grup kethoprak Wahyu Manggolo tidak dapat melakukan pertunjukan karena adanya peraturan pemerintah yang melarang mengadakan kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, grup kethoprak Wahyu Manggolo harus menentukan solusi atau alternatif lain agar tetap dapat melakukan pertunjukan pada masa pandemi. Strategi pentas secara virtual dipilih dan digunakan oleh grup kethoprak Wahyu Manggolo karena efektif dengan kondisi dan situasi dalam masa pandemi seperti sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi dan pemanfaatan media sosial dari grup seni kethoprak Wahyu Manggolo pada masa pandemi covid-19 berdasarkan teori modal sosial Pierre Bourdieu. Terdapat empat jenis modal menurut Bourdieu yang dapat digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini, yaitu modal ekonomi, modal budaya, modal sosial, dan modal simbolik.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yang menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk dapat menggambarkan dan menguraikan suatu hal dengan apa adanya. Dalam menyajikan informasi dapat berupa kata-kata atau gambar sehingga dapat memasukkan kutipan panjang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi partisipatoris, wawancara, dan studi dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap beberapa informan yang merupakan anggota dari grup kethoprak Wahyu Manggolo. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data induktif yang dilakukan dengan cara reduksi data, keabsahan data, dan menarik kesimpulan untuk dapat dikelola dan diceritakan sesuai hasil yang didapatkan di lapangan mengenai penelitian ini.
Hasil dari penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa grup seni kethoprak Wahyu Manggolo dalam masa pandemi covid-19 tidak mendapatkan tawaran pentas sema sekali sehingga tidak memiliki penghasilan atau pendapatan. Adanya pandemi covid-19 juga menyebabkan kethoprak Wahyu Manggolo tidak dapat melakukan pentas atau pertunjukan seperti biasanya sehingga berdampak terhadap eksistensi dari grup kethoprak Wahyu Manggolo. Kemajuan teknologi dimanfaatkan oleh grup kethoprak Wahyu Manggolo untuk dapat melakukan pentas secara virtual melalui media sosial youtube. Dengan pentas virtual melalui youtube, grup kethoprak Wahyu Manggolo akan memperoleh pendapatan atau penghasilan yang dapat digunakan untuk menunjang eksistensi grupnya pada masa pandemi. Pentas virtual pada masa pandemi covid-19 ini juga bertujuan agar seni kethoprak tetap ada dan tetap dapat dinikmati oleh masyarakat. Selain itu agar masyarakat tetap mengetahui keberadaan atau eksistensi dari grup kethoprak Wahyu Manggolo pada masa pandemi.
ABSTRACT:
This thesis analyzes the existence of kethoprak art during the covid-19 pandemic (the study of Wahyu Manggolo’s kethoprak art group in Pelem Gede Village, Jakenan District, Pati Regency). The existence of a pandemic has an impact on various fields in the social order that exists in society. One of the impacts is in the field of art. In this study, artists who are members of the Wahyu Manggolo kethoprak group cannot perform performances because of government regulations that prohibit holding activities that can cause crowds. To overcome this problem, Wahyu Manggolo's kethoprak group must determine other solutions or alternatives so that they can continue to perform during the pandemic. The virtual stage strategy was chosen and used by Wahyu Manggolo's kethoprak group because it is effective with conditions and situations during the current pandemic. This study aims to determine the existence and use of social media from the Wahyu Manggolo kethoprak art group during the COVID-19 pandemic based on Pierre Bourdieu's social capital theory. There are four types of capital according to Bourdieu that can be used to analyze in this study, namely economic capital, cultural capital, social capital, and symbolic capital.
This research is a type of field research that uses qualitative methods with a descriptive approach that describes and describes a thing as it is. In presenting information, it can be in the form of words or images so that it can include long quotes. Collecting data in this study using participatory observation techniques, interviews, and documentation studies. Interviews were conducted with several informants who are members of the Wahyu Manggolo kethoprak group. The data analysis used is inductive data analysis which is carried out by means of data reduction, data validity, and drawing conclusions to be managed and told according to the results obtained in the field regarding this research.
The results of this study show that Wahyu Manggolo's kethoprak art group during the COVID-19 pandemic did not receive any performance offers at all, so they had no income or income. The existence of the COVID-19 pandemic has also caused Wahyu Manggolo's kethoprak group to be unable to perform as usual, thus affecting the existence of Wahyu Manggolo's kethoprak group. Technological advancements are utilized by Wahyu Manggolo's kethoprak group to be able to perform virtually through social media youtube. With virtual performances through YouTube, Wahyu Manggolo's kethoprak group will earn income that can be used to support the group's existence during the pandemic. This virtual stage during the covid-19 pandemic also aims to make the art of kethoprak still exist and can still be enjoyed by the public. In addition, so that the public remains aware of the existence or existence of the Wahyu Manggolo kethoprak group during the pandemic.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Seni Kethoprak; Pandemi Covid-19; Pentas Virtual; Teori Modal Sosial |
Subjects: | 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology 700 The arts > 790 Recreational and performing arts > 792 Stage presentations |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 24 Aug 2024 04:26 |
Last Modified: | 24 Aug 2024 04:26 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23579 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year