Modal sosial dalam gerakan filantropi di perkotaan : studi pada Gerakan Seribu Rupiah (GSR) di RW 03 Ngaliyan

Khasanah, Fuizahtun (2023) Modal sosial dalam gerakan filantropi di perkotaan : studi pada Gerakan Seribu Rupiah (GSR) di RW 03 Ngaliyan. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1806026100_Fuizahtun_Khasanah] Text (Skripsi_1806026100_Fuizahtun_Khasanah)
Skripsi_1806026100_Fuizahtun_Khasanah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Modal sosial adalah asset pengembangan masyarakat yang sangat bermakna. Dalam upaya pengembangan masyarakat seperti peningkatan pendidikan, peningkatan perekonomian dan sebagainya membutuhkan peran modal sosial yang kuat. Berkait dengan pengembangan masyarakat tersebut, Gerakan Seribu Rupiah merupakan lembaga yang keberadaanya menarik untuk dikaji dalam konteks modal sosial. Unsur trust, jaringan dan norma mendorong adanya aktivitas perkembangan gerakan ini. Gerakan ini diinisiasi oleh Ibu-ibu pengajian putri Masjid At-Taqwa RW 03 Ngaliyan dan dilembagakan sebagai badan otonom serta memiliki kepengurusan sendiri yang disahkan oleh Ketua Yayasan Masjid At- Taqwa Ngaliyan. Gerakan filantropi ini semakin berkembang tidak hanya memberikan fasilitas beasiswa pendidikan tapi gerakan lain seperti gerakan pinjaman kuliah, peduli duafa, dan modal usaha. Adapun upaya fundraising dengan menginisiasi pengelolaan sampah dari rumah-rumah warga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk modal sosial pada GSR, program-program GSR dan alasan dimunculkannya program, serta dampak program GSR terhadap tercapainya tujuan gerakan filantropi GSR Ngaliyan.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yang menggambarkan dan menguraikan suatu hal dengan apa adanya. Dalam menyajikan informasi berupa kata-kata atau gambar sehingga dapat memasukan kutipan panjang, pendek dan bervariasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi partisipan, wawancara semiterstruktur dan dokumentasi. Analisis dalam penelitian ini adalah analisis data induktif yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat trust, jaringan dan norma yang mendorong adanya perkembangan dan aktivitas sosial pada gerakan filantropi GSR. Dengan adanya trust dan jaringan yang dibangun GSR, dapat mendorong dan mengembangkan aktivitas sosial yang ada di dalamnya. Gagasan Putnam tentang trust dalam menguatkan modal sosial sangat berpengaruh, tetangga mempunyai kepercayaan terhadap informasi yang diberikan tetangganya. GSR mempunyai trust terhadap informasi yang diperoleh dari warga didekatnya. Dengan prinsip tersebut secara efektif mampu mengurangi persoalan pendidikan di RW 03. Komitmen

dan norma agama mengikat individu, kelompok untuk melakukan kebaikan terhadap lingkungannya. Jaringan dalam hal ini dapat dilihat melalui bentuk kerjasama GSR dengan berbagai pihak, seperti pihak Kelurahan setempat, perusahaan pengolah sampah dan lain-lain. Kemudian berkait dengan dampak program terhadap tercapainya gerakan filantropi GSR yaitu ditemukan bahwa cakupan penerima manfaat dari gerakan ini semakin meluas yang mulanya hanya warga RW 03 saat ini mencakup warga dari luar RW. Aktivitas penjualan barang pantas pakai semakin meningkat, adanya keberlangsungan gerakan sadaqah sampah, meningkatnya keragaman kepedulian lingkungan seperti pengolahan sampah non-organik menjadi ecobrick dan sampah organik menjadi pupuk, dan eco-enzyme.

ABSTRACT:
Social capital is a very significant community development asset. In community development efforts such as improving education, improving the economy and so on, it requires the role of strong social capital. In relation to community development, the Thousand Rupiah Movement is an institution whose existence is interesting to study in the context of social capital. Elements of trust, networks and norms encourage the development of this movement. This movement was initiated by female recitation mothers at the At-Taqwa Mosque RW 03 Ngaliyan and was institutionalized as an autonomous body and has its own management which was approved by the Chairman of the At-Taqwa Ngaliyan Mosque Foundation. This philanthropic movement is growing, not only providing educational scholarship facilities but other movements such as the college loan movement, caring for the poor, and business capital. As for fundraising effort by initiating waste management from the homes of residents homes. The purpose of this study was to determine the form of social capital in GSR. GSR programs and the reasons for the emergence of the program, as well as the impact of the GSR program on achieving the goals of the Ngaliyan GSR philanthropic movement.
The research is a field research that uses qualitative methods with a descriptive approach, which describes something as it is. Presenting information in the form of words or pictures so that it can include long, short an varied quotations. Collecting data in this study using participant observation techniques, semi-structured interviews and documentation, The analysis in this research is inductive data analysis which is done by collecting data, reducing data, presenting data and drawing conslusions.
The result of this study indicate that there are trusts, networks and norms that encourage the development and social activity in the GSR philanthropic movement. With the trust and network built by GSR, it can encourage and develop social activities within it. Putnam’s idea of trust in strengthening social capital is very influential, neighbors have trust in the information provided by their neighbors. GSR has trust in the information obtained from nearby residents. With this principle it is effectively able to reduce the educational problems in RW 03. Commitmen and religious norms bind individuals, groups to do good for the surrounding environment. The network in this case can be seen through GSR from of cooperation with various parties such as the local village administration, waste processing companies and others. Then related to the impact of the program on the achievement of the GSR philanthropic movement, it was found that the scope of beneficiaries from this movement was expanding, which initially only residents of RW 03 now include residents from outside the RW. The activity of selling used goods is increasing, there is a continuation of the garbage sadaqah movement increasing diversity of environmental concerns such as processing non-organic waste into eco- bricks and organic waste into fertilizers and eco-enzyme.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Modal Sosial; Filantropi; Perkotaan
Subjects: 300 Social sciences > 360 Social services; association > 362 Social welfare problems and services
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 24 Aug 2024 04:34
Last Modified: 24 Aug 2024 04:34
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23581

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics