Remaja merupakan masa transisi anak menuju dewasa yang masih membutuhkan didikan dan bimbingan dari orang yang lebih dewasa. Periode peralihan pada remaja tidak lepas dari perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Mereka yang ditinggalkan orang tuanya, ditelantarkan, kurangnya perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya, remaja ini disebut deprivasi parental. Deprivasi parental adalah ketidakadaan atau tidak hadirnya orang tua dalam proses tumbuh kembang seorang anak. Remaja yang dibesarkan tanpa kasih sayang dan perhatian orang tua mereka akan menderita pada gangguan kepribadiannya, yaitu pada perkembangan mental intelektual, mental emosional dan mental pada kehidupan sosial. Oleh karena itu bimbingan konseling Islam sangat diperlukan bagi remaja yang kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak deprivasi parental pada remaja di panti asuhan Wismarini Aisyiyah kota Pekalongan dan pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam yang di lakukan di panti asuhan Wismarini Aisyiyah kota Pekalongan. Pendekatan dan jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitaif dan jenis penelitiannya menggunakan deskriptif. Sementara sumber data penelitian terdiri atas dua sumber yaitu sumber data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tiga teknik, yaitu teknik observasi partisipasif melalui pengamatan langsung ditempat kegiatan bimbingan konseling Islam. Kedua, wawancara semi terstruktur secara tatap muka. Ketiga, dokumentasi untuk mendapatkan data berupa foto. Sementara itu, uji keabsahan data penelitian ini dilakukan dengan sistem triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Sedangkan teknik analisis data dengan menggunakan reduksi data, data display dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) dampak Deprivasi Parental pada remaja di Panti Asuhan Wismarini Aisyiyah kota Pekalongan sebagian besar menunjukkan adanya permasalahan yang dialami seperti: tidak dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki, tidak dapat mengontrol pikiran yang mengganggu dirinya, munculnya rasa cemas, takut, kecewa, dan menutup diri pada lingkungan sekitar, serta tidak percaya diri. 2) pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam di Panti Asuhan Wismarini Aisyiyah kota Pekalongan yang dilakukan oleh pembimbing yang dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan di panti asuhan dimana pembimbing panti berperan penting dalam memberikan perhatian dan kasih sayang kepada remaja deprivasi parenytal. Pelaksanaanya dilakukan berupa bimbingan keagamaan yang dilaksanakan secara berkelompok dan untuk bimbingan konseling yang dilaksanakan secara individu oleh pembimbing yang ahli dibidangnya. Metode yang dilakukan adalah metode keteladanan, pemberian perhatian, dan metode pembiasaan. Tahapan bimbingan konseling Islam yang dilakukan dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap awal, tahap kegiatan, dan tahap akhir atau evaluasi. Dan dengan pelaksanaan bimbingan konseling Islam yang dilakukan seiring berjalannya waktu mereka menjadi remaja yang bisa diatur dan tidak merasa bahwa dirinya mengalami deprivasi parental.