Muhammad Irfan Habibi (1901026002). Framing Pemberitaan Pembakaran Masjid Ahmadiyah Sintang Pada CNNIndonesia.com
Persoalan intoleransi dengan kekerasan bukan hanya terjadi antar umat beragama dengan agama yang berbeda saja tetapi juga dalam agama yang sama, misalnya peristiwa pembakaran dan perusakan Masjid Ahmadiyah di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat yang dibakar oleh kelompok yang menamakan Aliansi Umat Islam pada 3 September 2021. Peristiwa ini tidak luput dari pemberitaan media massa online, salah satunya CNNIndonesia.com.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengamati, dan menganalisis bagaimana framing pemberitaan pembakaran dan perusakan Masjid Ahmadiyah di Sintang pada CNNIndonesia.com dalam kurun waktu 3-14 September 2021. Penelitian ini menggunakan analisis framing model Robert N. Entman untuk mengetahui bagian yang ditonjolkan oleh CNNIndonesia.com. Robert N. Entman menggunakan framing untuk menjelaskan proses seleksi dan menonjolkan aspek realitas tertentu di sebuah media massa. Ada empat aspek analisis framing Robert N. Entman yang digunakan dalam penelitian, yaitu aspek pendefinisian masalah, aspek sumber masalah, aspek keputusan moral, dan aspek penekanan masalah. Sampel data sebanyak 17 berita dari populasi sebanyak 35 berita yang dikumpulkan dari situs CNNIndonesia.com. Pemilihan sampel berdasarkan berita yang menyertakan pihak yang berkonflik sebagai narasumber atau objek pemberitaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CNNIndonesia.com dalam mewartakan kasus pembakaran dan pembakaran Masjid Ahmadiyah di Sintang menjelaskan bagaimana upaya penyelesaian masalah, desakan penyelesaian, kondisi Jemaah Ahmadiyah setelah perusakan dan pembakaran masjid, dan pemilihan narasumber dari Jemaah Ahmadiyah Indonesia memberikan kesan keberpihakannya kepada Jemaah Ahmadiyah sebagai korban dalam peristiwa ini. Keberpihakannya sebagai media massa melakukan fungsinya sebagai media massa dalam pengawalan hak warga negara yang bertujuan mencegah tindakan sewenang-wenang kelompok mayoritas atau yang berkuasa untuk mengusai dan menekan kelompok minoritas.