Ikatan Hubungan Patron Klien lekat dengan struktur masyarakat nelayan, ini merupakan konsekuensi dari kegiatan penangkapan ikan yang tidak dapat ditebak maupun diprediksi dan penuh dengan resiko. Hubungan patron klien merupakan salah satu jaminan institusi sosial ekonomi yang di dalamnya terkandung hubungan sosial antara patron dan klien sehingga penting bagi anak buah kapal (ABK) sebagai klien untuk menjalin hubungan ini. penelitian ini dilaksanakan di Desa Bajomulyo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana terjadinya hubungan antara patron dan klien, dan faktor-faktor yang menyebabkan keberlanjutan hubungan patron klien di masyarakat nelayan Bajomulyo.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. teknik pemilihan informan adalah Snow Ball, informannya antara lain Juragan Kapal, Nahkoda atau Juru Mudi, ABK, dan Kepala Pelabuhan Perikanan (PPP) Bajomulyo. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari mereduksi data, mengecek keabsahan data dan menarik kesimpulan. Teori yang membahas mengenai hubungan patron klien yang ada di masyarakat nelayan bajomulyo yang dikemukakan oleh Jamess C Scott dan faktor-faktor sosial dan ekonomi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan patron klien mulai dari proses rekruitmen ABK,pembagian kerja,jam kerja,dan sistem upah yang menjadi pembentukan sebuah hubungan patron klien kalangan masyarakat nelayan Bajomulyo antara juragan dan ABK. Arus patron klien yang terjadi di masyarakat nelayan Bajomulyo yang terbagi menjadi dua bagian yaitu arus Patron ke Klien yang terdiri dari jaminan substansi, jaminan krisis substansi, perlindungan , dan arus klien ke Patron yang terdiri dari jasa pekerjaan dasar, dan jasa tambahan sebagai hubungan timbal balik Patron. Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan patron klien terbagi menjadi dua yaitu faktor sosial dan ekonomi. Faktor sosialnya meliputi keterbukaan dan kejujuran, fluktuasi interaksi sosial, faktor ekonominya meliputi ketidakpastian kontrak kerja, dan keterbatasan pekerjaan alternatif bagi nelayan.

ABSTRACT:
The Patron Client Relationship is attached to the structure of the fishing community, this is a consequence of fishing activities that cannot be guessed or predicted and is full of risks. Ship’s crew (ABK) as a client to establish this relationship. This research was carried out in Bajomulyo Village, Juwana District, Pati Regency. This study aims to describe how the relationship between patron and client occurs, and the factors that lead to the continuation of patron-client relationships in the Bajomulyo fishermen’s community. This study uses the Client Patron Theory from Jamess Scott.
The method used in this research is a qualitative method with a descriptive approach. The technique for selecting informants is Snow Ball, the informants include Ship Owners, Captains or Helmsman, ABK, and Head of the Fisheries Port (PPP). Data collection techniques in this study used interviews, observation, and documentation. The analysis used in this sudy consisted of reducing data, checking the validity of the data and drawing conclusions.
The result of the study show that there is a patron-client relationship starting from the recruitment process for crew members, the division of labor, working hours and the wage system which forms a patron client relationship among the Bajomulyo fishing community between skipper and crew members. Furthermore, the factors that influence the relationship between patron and client are divided into two, namely social of interaction which is a foctor in the formation of the Patron Client, skipper and ABK relationship.