Strategi bertahan hidup pemulung : studi di TPA Darupono Baru Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal
Rahmawati, Ayu (2023) Strategi bertahan hidup pemulung : studi di TPA Darupono Baru Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1806026137_Ayu_Rahmawati.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Pemulung merupakan pekerjaan yang dipandang rendah oleh masyarakat pada umumnya. Pendapatan pemulung juga bisa dibilang cukup bahkan kadang kurang. Dalam hal ini pemulung dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berbagai cara untuk tetap bertahan hidup. Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya fenomena pemulung yang masih setia bekerja sebagai pengais sampah di TPA Darupono Baru. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pandangan pemulung terhadap pekerjaan mengais sampah di TPA Baru kemudian upaya pemulung dalam mempertahankan hidupnya sehingga mengetahui dampak yang dialami oleh pemulung dari upaya mempertahankan hidupnya.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penentuan subjek dilakukan dengan menggunakan teknik purposive. Pengumpulan data yang digunakan terdiri dari observasi, wawancara mendalam kepada tujuh informan terdiri dua informan dari DLH dan Pemerintah Desa dan lima pemulung, kemudian dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori Mekanisme Survival James C Scott sebagai kerangka teori. Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan model analisis data mengalir Miles dan Huberman terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan pandangan pemulung terhadap pekerjanya pertama menurutnya, sebagai jenis pekerjaan yang mudah, merasa berat kisah hidupnya, kehidupan ekonominya rendah memilih pekerjaaan memulung juga dilandasi dengan terpaksa karena keterbatasan dan memang atas pilihan hidupnya. Minimnya skill, Pendidikan rendah, jumlah usia, dan minimnya relasi untuk bekerja di sektor informal lainya mengharuskan mereka bekerja sebagai pemulung. Selain itu peneliti juga menunjukan hasil dari upaya pemulung mempertahakan hidup dengan menggunakan tiga strategi yaitu dengan memnfaatkan relasi orang terdekat, tirakat dan mengoptimalkan sumberdaya yang ada. Peneliti juga menemukan hasil penelitian mengenai Dampak dari upaya pemulung mempertahankan hidupnya yaitu berdampak dengan sosial ekonominya. Dampak ekonomi yang dialami pemulung mengkonsumsi mutu lebih rendah, menunda keinginan, berhasil menyekolahkan anaknya dan batal mendapatkan bantuan dari pemerintah. Kemudian untuk dampak sosial nya yaitu ketidak bebasan bertetangga sebelum kondisi badan bersih dan berdamai dengan kehidupan.
ABSTRACT:
Scavenging is a job that is looked down upon by society in general. The income of scavengers can also be said to be sufficient, sometimes even less. In this case, scavengers are required to be able to fulfill their daily needs in various ways to survive. This research is motivated by the phenomenon of scavengers who still faithfully work as trash scavengers at the Darupono Baru TPA. The aim of this research is to find out the scavengers' views on the work of scavenging rubbish at TPA Baru and then the scavengers' efforts to maintain their lives so as to find out the impact experienced by the scavengers from their efforts to maintain their lives.
This research uses qualitative research methods with a descriptive approach. Subject determination was carried out using purposive techniques. The data collection used consisted of observation, in-depth interviews with seven informants consisting of two informants from DLH and the Village Government and five scavengers, then documentation. In this study, researchers used James C Scott's Survival Mechanism theory as a theoretical framework. The data analysis used uses the Miles and Huberman flowing data analysis model consisting of data reduction, data presentation, and drawing conclusions or verification.
The results of this research show that scavengers view their workers firstly, according to them, as an easy type of work, they feel their life story is hard, their economic life is low, choosing the job of scavenging is also based on being forced to do so because of their limitations and indeed because of their life choices. The lack of skills, low education, age, and lack of contacts to work in other informal sectors require them to work as scavengers. Apart from that, the researchers also showed the results of the scavengers' efforts to survive by using three strategies, namely by utilizing relationships with those closest to them, penance and optimizing existing resources. Researchers also found research results regarding the impact of scavengers' efforts to maintain their lives, namely the impact on their social economy. The economic impact experienced by scavengers is consuming lower quality, postponing desires, failing to send their children to school and failing to receive assistance from the government. Then for the social impact, namely the lack of freedom from neighbors before the body is clean and at peace with life.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bertahan Hidup; Pemulung; Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) |
Subjects: | 300 Social sciences > 303 Social processes > 303.4 Social change 300 Social sciences > 360 Social services; association > 362 Social welfare problems and services |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 26 Aug 2024 06:56 |
Last Modified: | 26 Aug 2024 06:58 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23605 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year