Resiprositas dalam pelaksanaan tradisi Potangan : studi di Desa Mambak Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara

Agustian, Nanda Maulana (2023) Resiprositas dalam pelaksanaan tradisi Potangan : studi di Desa Mambak Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1906026001_Nanda_Maulana_Agustian] Text (Skripsi_1906026001_Nanda_Maulana_Agustian)
Skripsi_1906026001_Nanda_Maulana_Agustian.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Tradisi potangan merupakan salah satu tradisi yang memiliki bentuk praktek timbal balik yang dilaksanakan pada masyarakat Desa Mambak dan termasuk dalam aspek resiprositas karena terjadi pertukaran didalamnya. Dimana individu saling membalas sumbangan sebagai sebagai timbal balik dari sumbangan sebelumnya. Tradisi potangan dilakukan sebagai bentuk penghormatan, kerukunan, dan memperkuat solidaritas. Namun dengan adanya pergeseran sosial dan perubahan zaman, tradisi ini mengalami perkembangan makna yang terdapat di dalamnya. Perkembangan makna tersebut menjadikan praktek tradisi ini menjadi sebuah kebiasaan dan kewajiban bagi masyarakat untuk melakukanya dan memberikan beberapa dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Dengan adanya hal itu, peneliti ingin mengetahui mengenai praktek dalam pelaksanaan tradisi potangan di masyarakat Desa Mambak dan bagaimana dampak yang ada dari pelaksanaan praktek potangan dalam kehidupan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskripstif, yang memiliki tujuan untuk memberikan gambaran-gambaran mengenai fenomena yang terdapat di masyarakat, serta menganalisa fakta-fakta yang ada di lapangan dan selanjutnya dikaitkan pada teori. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara semi terstruktur dengan memiliki informan berjumlah tujuh orang, serta dokumentasi. Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan analisis melalui beberapa tahapan meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini menghasilkan bahwa dalam praktek pelaksanaan tradisi potangan terjadi bentuk pertukaran timbal balik yang dapat memberikan keuntungan pada pihak yang terlibat sesuai asumsi dasar teori resiprositas Homans. Selain itu, perkembangan makna dalam tradisi potangan ini dilakukan selain sebagai bentuk untuk mempererat solidaritas agar kerukunan dan keharmonisan masyarakat tetap terjalin, tradisi ini dilakukan sebagai bentuk pakewuh dari masyarakat serta sebagai bentuk pertukaran nilai ekonomi yang dapat dijelaskan menggunakan dua proposisi Homans, yakni Proposisi masa lalu (stimulus) dan proposisi nilai. Masyarakat menilai pelaksanaan tradisi potangan memberikan dampak yang baik untuk mempererat hubungan di masyarakat. Serta terdapat bentuk keuntungan yang dapat diambil oleh masyarakat maupun pemilik hajat, baik keuntungan berupa materi atau non materi sehingga masyarakat tetap senantiasa melaksanakan tradisi ini hingga sekarang, yang berimbas pada lestarinya tradisi ini hingga sekarang.

ABSTRACT:
The potangan tradition is a tradition that has a form of reciprocal practice carried out among the Mambak Village community and is included in the aspect of reciprocity because exchange occurs in it. Where individuals reciprocate each other's donations as reciprocity of previous donations. The potangan tradition is carried out as a form of respect, harmony and strengthening solidarity. However, with social shifts and changing times, this tradition has experienced a development in its meaning. The development of this meaning makes this traditional practice a habit and obligation for the community to do so and there are several impacts that can be felt by the community. With this in mind, this research will discuss the practice of the potangan tradition in the Mambak Village community and the impact that the implementation of the potangan practice has on people's lives.
This research uses a type of qualitative research with a descriptive approach, which aims to provide descriptions of phenomena in society, as well as analyzing facts in the field and then linking them to theory. Data collection was carried out using observation techniques, semi-structured interviews with seven informants, and documentation. After the data is collected, analysis is then carried out through several stages including data reduction, data presentation, and drawing conclusions.
This research shows that in the practice of implementing the potangan tradition, a form of reciprocal exchange occurs which can provide benefits to the parties involved in accordance with the basic assumptions of Homans' reciprocity theory. Apart from that, the development of meaning in the potangan tradition is carried out apart from being a form of strengthening solidarity so that harmony and harmony in society remains, this tradition is carried out as a form of community pakewuh and as a form of exchange of economic value which can be explained using two Homans propositions, namely the past proposition. (stimulus) and value proposition. The community assesses that the implementation of the potangan tradition has a good impact on strengthening relationships in the community. And there are forms of benefits that can be taken by the community and property owners, both material and non-material benefits so that people continue to carry out this tradition to this day, which has an impact on the preservation of this tradition to this day.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Tradisi potangan; Resiprositas
Subjects: 300 Social sciences > 303 Social processes > 303.4 Social change
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 26 Aug 2024 07:48
Last Modified: 26 Aug 2024 07:48
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23610

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics