Gerakan anti child-grooming di media sosial : studi pada akun Instagram @terselimuti

Aisyah, Zainab Hauro (2023) Gerakan anti child-grooming di media sosial : studi pada akun Instagram @terselimuti. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1906026125_Zainab_Hauro_Aisyah] Text (Skripsi_1906026125_Zainab_Hauro_Aisyah)
Skripsi_1906026125_Zainab_Hauro_Aisyah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Maraknya kekerasan seksual pada anak membuat banyak pihak resah. Bukan hanya kekerasan seksual dengan gamblang, namun berbagai macam modus untuk mengambil hati korban dan mengarahkannya kepada kegiatan seksual yang disebut child-grooming pun dilakukan oleh pelaku pelecehan seksual. Sehingga banyak bermunculan gerakan anti child-grooming yang digencarkan di Indonesia melalui media-media daring. Gerakan ini bermunculan melalui berbagai medium, khususnya media sosial. Salah satunya adalah gerakan yang dilakukan oleh akun Instagram @terselimuti dalam mengedukasi dan menjadi wadah bagi korban child-grooming. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja ekspresi yang digunakan oleh akun Instagram @terselimuti sebagai media edukasi child-grooming dan bagaimana dampaknya kepada pengikut akun Instagram @terselimuti.
Jenis penelitian lapangan secara daring dengan metode kualitatif dan pendekatan netnografi digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui ekspresi-ekspresi yang digunakan akun @terselimuti dalam gerakannya, alasan mengapa ekspresi tersebut digunakan, dan dampak pada audiens di Instagram. Terdapat dua sumber data dalam penelitian ini, yaitu sumber data primer dari hasil wawancara dan observasi pada pengurus akun @terselimuti dan audiensnya serta data sekunder dari media, buku, artikel jurnal, dan lainnya. Ada pula metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Dalam penelitian ini, hasil yang didapatkan adalah ekspresi yang digunakan oleh akun Instagram @terselimuti sudah sangat beragam mengikuti cara belajar masyarakat secara umum seperti, foto, desain, suara, video, dan tulisan. Terdapat dampak positif yang dirasakan oleh pengikut akun @terselimuti, salah satunya adalah makna yang tepat dari child-grooming serta beragam ciri dan bentuk modus pelaku. Sejalan dengan teori George Herbert Mead dalam Interaksionisme Simbolik, ekspresi atau bahasa yang digunakan dapat membentuk atau mengubah makna dari suatu hal, termasuk child-grooming yang dapat akun @terselimuti sajikan sehingga membentuk satu pemahaman utuh pada audiens.

ABSTRACT:
The increasing prevalence of child sexual abuse has caused widespread concern. It's not just overt sexual violence, but various methods of winning over victims and leading them towards sexual activities, known as child grooming, are being employed by sexual predators. As a result, numerous anti-child grooming movements have emerged in Indonesia through online media. These movements are particularly active on social media, with one such example being the Instagram account @terselimuti, which focuses on educating and providing a platform for child grooming victims. This research was conducted to identify the various expressions used by the Instagram account @terselimuti as a medium for educating about child grooming, and to understand its impact on the followers of the @terselimuti Instagram account.
In this research, a type of online field study using qualitative methods and a netnographic approach was utilized to understand the expressions used by the @terselimuti account in its campaign, the reasons why these expressions were chosen, and their impact on the Instagram audience. There were two sources of data in this study: primary data from interviews and observations of the @terselimuti account managers and their audience, and secondary data from media, books, journal articles, and others. The data collection methods used in this research included observation, interviews, and documentation
The findings reveal that the expressions used by the @terselimuti Instagram account are varied and follow general public learning methods, such as photos, designs, sounds, videos, and writings. There is a positive impact felt by the followers of @terselimuti, one of which is a clear understanding of child grooming, including its various characteristics and perpetrator tactics. In line with George Herbert Mead's Symbolic Interactionism theory, the language or expressions used can shape or change the meaning of something, including child grooming, as presented by @terselimuti, thus forming a comprehensive understanding for the audience.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Instagram; Gerakan Anti Kekerasan Anak; Media sosial; Child-grooming; George Herbert Mead; Interaksionisme Simbolik
Subjects: 300 Social sciences > 302 Social interaction
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 27 Aug 2024 01:59
Last Modified: 27 Aug 2024 01:59
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23632

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics