Penelitian ini dilatarbelakangi dengan ditemukannya keunikan biaya pendidikan di salah satu pondok mahasiswa yang berlokasi tidak jauh dari Kampus UIN Walisongo Semarang, yaitu Pondok Pesantren Al-Ma’rufiyyah. Pondok Al-Ma’rufiyyah menarif biaya perbulan hanya sebesar Rp.50.000,- untuk biaya perbulan, sementara diketahui di saat yang sama beberapa pondok pesantren yang mematok harga yang lebih besar dari pondok pesantren tersebut. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan bagaimana manajemen pembiayaan pendidikan di Pondok Pesantren Al-Ma’rufiyyah, sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen pembiayaan pendidikan di Pondok Pesantren Al-Ma’rufiyyah Semarang.
Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah kualitatif. Proses memperoleh sumber data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan pendekatan deskriptif, kemudian dianalisis dengan triangulasi teknik. Analisis yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi data.
Hasil penelitian memaparkan bahwa manajemen pembiayaan pendidikan di Pondok Pesantren Al-Ma’rufiyyah dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Transparansi dana pemasukan dan pengeluaran selama periode Bulan Maret sampai Mei 2023 direalisasikan untuk biaya asatidz, biaya listrik, dan biaya gedung. Sedangkan kedermawanan pengasuh tidak mengambil keuntungan dari biaya syahriah.
Adapun kendala yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Ma’rufiyyah yaitu adanya keterlambatan pembayaran syahriah dan tidak adanya nota donatur. Ada beberapa rekomendari untuk mengatasi masalah yang terjadi pada Pembiayaan Pendidikan Pondok Pesantren Al-Ma’rufiyyah yaitu pengurus menghubungi wali santri jika santri tersebut belum membayar syahriah pondok dan sebaiknya membuat aplikasi pengingat/notifikasi administrasi yang dapat di install oleh wali santri maupun santri untuk membantu melakukan transaksi berkaitan dengan kebutuhan santri.