Peran Pokdarwis Toek Pitoe dalam pengembangan wisata religi makam Ki Gede Sebayu Kabupaten Tegal
Ridlo, Allan Amanatillah (2023) Peran Pokdarwis Toek Pitoe dalam pengembangan wisata religi makam Ki Gede Sebayu Kabupaten Tegal. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1906026142_Dimas_Aji_Prasetyo.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Makam Ki Gede Sebayu adalah salah satu wisata religi yang terdapat di Desa Danawarih Kabupaten Tegal. Pencanangan Desa Danawarih menjadi desa wisata religi dilatarbelakangi oleh kesadaran beberapa kelompok masyarakat akan potensi wisata yang terdapat di Desa Danawarih. Untuk mendukung pengembangan wisata religi ini kemudian dibentuklah sebuah kelompok sadar wisata. Kelompok ini dibentuk dengan tujuan agar kedepannya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan juga untuk pengembangan wisata religi Ki Gede Sebayu Danawarih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses yang dilakukan oleh pokdarwis dalam melakukan pengembangan wisata religi makam Ki Gede Sebayu.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan naratif. Pengumpulan data melalui observasi lapangan, wawancara, serta studi dokumentasi dan literatur terdahulu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data yang berhasil dihimpun kemudian dianalisis dengan menggunakan teori Fungsionalisme Struktural Talcot Parsons.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Dalam proses pengembangan wisata religi pokdarwis berperan sebagai sistem penggerak kegiatan dalam usaha perbaikan, penambahan infrastruktur yang ada dikawasan wisata religi makam Ki Gede Sebayu. Dalam teori Fungsionalisme Struktural Talcot Parsons Pokdarwis sebagai sistem memiliki peranan untuk membantu dalam mengembangkan objek wisata dengan cara menyediakan informasi dan pemahaman mengenai kelestarian wisata. Peran tersebut sesuai dengan konsep AGIL, yakni dalam melakukan adaptasi yaitu sebagai upaya untuk mengatasi kebutuhan masyarakat sekitar, dalam pencapaian tujuan yaitu melakukan rumusan dan mencapai tujuan yang diinginkan masyarakat, dalam melakukan integrasi yaitu mengatur hubungan bagian yang menjadi komponen dan terakhir latensi yaitu guna memelihara hubungan pola yang sudah ada. 2) Dengan adanya pengembangan wisata religi Makam Ki Gede Sebayu tentunya memiliki dampak baik positif maupun dampak yang negatif diantaranya mempengaruhi aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu pokdarwis sebagai pengelola dan penggerak wisata perlu merespon dampak yang muncul agar bisa meminimalisir kemunculan dampak yang lain.
ABSTRACT:
Ki Gede Sebayu's grave is one of the religious tours located in Danawarih Village, Tegal Regency. The declaration of Danawarih Village to become a religious tourism village was motivated by the awareness of several community groups of the tourism potential in Danawarih Village. To support the development of religious tourism, a tourism awareness group was formed. This group was formed with the aim that in the future it can provide benefits to the community and also for the development of religious tourism in Ki Gede Sebayu Danawarih. This study aims to determine the process carried out by Pokdarwis in developing Ki Gede Sebayu grave religious tourism.
This study uses a qualitative method with a narrative approach. Data collection through field observations, interviews, as well as documentation and previous literature studies related to research problems. The collected data were then analyzed using Talcot Parsons Structural Functionalism theory.
The results of this study indicate that: 1) In the process of developing religious tourism, Pokdarwis acts as a driving system for activities in the improvement effort, adding to existing infrastructure in the Ki Gede Sebayu grave religious tourism area. In the theory of Structural Functionalism Talcot Parsons Pokdarwis as a system has a role to assist in developing tourist objects by providing information and understanding about tourism sustainability. This role is in accordance with the AGIL concept, namely in carrying out adaptation, namely as an effort to overcome the needs of the surrounding community, in achieving goals, namely carrying out formulations and achieving goals desired by the community, in carrying out integration, namely managing the relationships of parts that become components and finally latency, namely to maintain relationships existing pattern. 2) With the development of religious tourism, the Tomb of Ki Gede Sebayu certainly has both positive and negative impacts, including affecting the social and economic aspects of the community. Therefore Pokdarwis as tourism manager and driver needs to respond to the impacts that arise in order to minimize the emergence of other impacts.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pokdarwis; Wisata religi; Makam Ki Gede Sebayu |
Subjects: | 300 Social sciences > 306 Culture and institutions |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 27 Aug 2024 08:49 |
Last Modified: | 27 Aug 2024 08:49 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23666 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year