Skripsi ini membahas terkait konsep ta’dib dan relevansinya terhadap Proyek Pengutan Profil Pelajar Pancasila. Al-Attas mengatakan bahwa masalah mendasar dalam pendidikan Islam adalah hilangnya nilai-nilai adab. Pada Konferensi Dunia I dan II mengenai Pendidikan Islam, secara sistematis Al-Attas mengajukan agar definisi pendidikan Islam diganti menjadi penanaman adab dan istilah pendidikan dalam Islam menjadi ta’dib. Al-Attas cenderung memilih istilah ta’dib karena jika konsep ini diterapkan secara komprehensif, integral, dan sistematis dalam praktik pendidikan Islam, berbagai persoalan pengembangan sumber daya manusia dapat teratasi.
Selaras dengan hal diatas, Kemendikbud menjalankan amanat dari Presiden RI sehingga dapat dirumuskan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dengan kata lain, rumusan tersebut merupakan visi dan misi yang tercantum dalam Permendikbud nomor 20 tahun 2020 mengenai Rencana Strategis Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024. Profil Pelajar Pancasila yang terdiri dari enam dimensi merupakan profil lulusan dalam membangun karakter dan kompetensi peserta didik serta memperkuat nilai-nilai Pancasila.
Penelitian ini mengambil fokus permasalahan mengenai pemikiran pendidikan Islam yaitu konsep ta’dib Syed Muhammad Naquib Al-Attas dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Penelitian ini bersifat kualitatif kepustakaan (library research) dengan mengumpulkan data primer dari buku Konsep Pendidikan Dalam Islam dan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor 009/H/KR/2022, serta beberapa sumber yang relevan dengan penelitian ini. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis data menggunakan metode analisis isi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep ta’dib dalam pendidikan Islam menurut perspektif Al-Attas adalah proses penanaman adab. Adab yang dimaksud Al-Attas sendiri adalah ilmu tentang tujuan mencari pengetahuan itu sendiri. Relevansi konsep ta'dib dengan profil pelajar Pancasila terletak pada upaya membentuk karakter dan sikap mental yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Konsep ta'dib, dengan fokus pada iman, akhlak, dan berpikir kritis, memberikan landasan bagi pelajar untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.