Pupuk merupakan kebutuhan sarana produksi penting dan strategis dalam rangka peningkatan produksi, produktivitas, mutu, dan daya saing produk pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan. Oleh karenanya, pupuk dipandang perlu untuk disubsidi. Kebijakan dalam mengatur subsidi pupuk yang saat ini diterapkan yaitu dengan menentukan harga eceran tertinggi (HET) yang diterima para petani pada setiap jenis pupuk sehingga petani dapat membeli pupuk dengan harga yang terjangkau. Kebijakan ini diharapkan akan mengurani biaya pengeluaran akan pupuk yang tinggi sehingga dapat membantu kebutuhan petani agar petani dapat menghasilkan produksi yang maksimal.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer yang diperoleh dari wawancara dan observasi dan data sekunder yang diperoleh dari artikel atau jurnal dan hasil karya lainnya yang suesuai dengan topik penelitian. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif. Penelitian ini membahas tentang kondisi kesejahteraan petani dengan adanya subsidi pupuk, faktor pendukung dan hambatan program subsidi pupuk dalam meningkatkan kesejahteraan, dan pengaruh subsidi pupuk terhadap ad-dharuriyat al-khamsah dalam maqashid syari’ah.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya program subsidi pupuk dapat membantu petani untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi yang ditandai dengan beberapa indikator kesejahteraan yang sudah tercapai. Tingkat keberhasilannya masih dalam tingkat sedang. Sedangkan kesejahteraan ekonomi petani melalui subsidi pupuk dalam pandangan islam sudah tercapai. Hal ini dapat dilihat dari tercapainya kesejahteraan secara holistik dan spiritual. Sedangkan Program subsidi pupuk ditinjau dari maqashid syari’ah sudah sesuai. Hal ini ditandai dengan kaitannya program pupuk subsidi dapat membantu para petani untuk memelihara harta mereka karena kemudahan berupa keringanan biaya modal yang harus dikeluraknan, sehingga petani dapat menyisihkannya untuk keperluan lain.