Tunagrahita merupakan anak yang mempunyai kecerdasan intelektual (IQ) secara serius pada level lebih rendah dari standar normal, diikuti ketidak sanggupan melakukan adaptasi terhadap lingkungan masayarakat. Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah kelompok tunagrahita ringan. Tunagrahita ringan adalah anak yang mengalami hambatan dalam berbagai aspek, diantaranya dalam kemampuan mental, bahasa, motorik, emosi dan sosial. Mengingat keadaan anak tunagrahita tersebut, maka perlu diadakannya bimbingan-bimbingan yang lebih khusus, seperti bimbingan agama Islam. Pentingnya bimbingan agama Islam bagi anak tunagrahita yakni: agar anak tunagrahita memiliki kepercayaan kepada Tuhan dan mampu mengatasi persoalan yang dihadapinya sebagai perwujudan diri secara optimal dan mampu melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya. Rumusan pada penelitian ini yaitu untuk membahas: bagaimana pelaksanaan bimbingan agama Islam melalui program Difabel Boarding School untuk membentuk perilaku keagamaan anak tunagrahita. Penelitian ini menerapkan metode penelitian kualitatif fenomenologi, dengan obyek penelitian anak tunagrahita di SLB M Surya Gemilang Limbangan Kendal, seluruh pembimbing dalam program Difabel Boarding School di SLB M Surya Gemilang, Kemudian teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan waktu. Analisis penelitian yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil dari bimbingan agama Islam melalui program Difabel Boarding School di SLB M Surya Gemilang Limbangan Kendal terdapat tiga kategori bimbingan yaitu: Pertama, bimbingan ibadah, metode yang digunakan berupa ceramah, demonstrasi, tanya jawab, dan pembiasaan. Materi yang disampaikan berupa niat wudhu, tata cara berwudhu, niat shalat, gerakan-gerakan didalam shalat, dan bacaan-bacaan shalat. Kedua, bimbingan tahfidz dan tahsin, Metode yang digunakan berupa metode pembiasaan, ceramah, face to face, dan metode pengulangan. Materi yang di sampaikan berupa pengenalan huruf-huruf hija’iyah, pengenalan harakat (fathah,kasrah,dhomah), mengenal angka-angka dalam bahasa arab, dan belajar tajwid. Ketiga, bimbingan akhlak yang mencakup 3 aspek, yaitu hablum minallah, segala sesuatu yang berkaitan dengan Allah SWT yaitu sholat wajib, puasa ramadhan, pada hakikatnya manusia hidup hanya untuk beribadah kepada Allah SWT, hablum minannas, berbuat baik kepada sesama teman, saling memberi atau bersedekah, mennghindari perbuat tercela seperti berbohong dan mengejek teman, hablum minal alam, dapat menjaga lingkungan sekitar, seperti membung sampah pada tempatnaya agar tidak banjir, menjaga hewan dan tumbuhan merawatnya dengan baik tidak semena-mena dengan makluk Alllah. Adapun metode yang digunakan berupa metode ceramah, keteladanan, dan pembiasaan. Bimbingan Agama Islam Melalui Program Difabel Boarding School dengan menggunakan tiga varian materi dan metode bimbingan diatas, mampu membentuk perilaku keagamaan anak tunagrahita yang ditunjukkan dengan anak tunagrahita mampu melaksanakan ibadah shalat, membaca Iqra’ dan menghafalkan surat-surat pendek juz 30 dalam Al-Qur’an, Berakhlakul karimah, puasa ramadhan, dan bersedekah.