Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat untuk membantu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Karena dibentuk oleh masyarakat maka lembaga amil zakat merupakan lembaga swasta yang tidak di awasi langsung oleh pemerintah. Namun dalam proses pencatatan keuangan nya lembaga amil zakat tetap mendapatkan audit secara berkala oleh Badan Amil Zakat Nasional yang merupakan Badan Nasional yang diawasi dan dijalankan oleh pemerintah. Lembaga amil zakat melakukan pengumpulan, pendistribusian dan pengelolaan dana zakat sebagaimana yang tercantum dalam UU NO. 23 Tahun 2011 yang mengatur tentang pengelolaan zakat. Dalam proses pengumpulannya lembaga amil zakat mendapatkan dana zakat dari para muzaki yang kemudian disalurkan kepada mustahik zakat, atau orang yang berhak menerima dana zakat sesuai dengan syariat Islam, dan sebagian dana lainnya dikelola sebagaimana yang sudah ditentukan. Lembaga ini adalah lembaga yang bergerak dalam bidang keagamaan dan memiliki peran penting bagi masyarakat Islam, karena membantu masyarakat dalam proses pengumpulan dan penyaluran dana zakat yang merupakan kewajiban bagi umat muslim.
Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, yaitu analisis data yang menggunakan study kasus dengan memberikan gambaran secara sistematis factual dan actual tentang fenomena yang akan diselidiki. Pada penelitian ini analisi dilakukan pada bagaimana penerapan PSAK 109 tentang Akuntansi Zakat Infaq dan Sedekah pada LAZISMU. Apakah PSAK 109 sudah di terapkan dengan baik di LAZISMU.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan PSAK 109 pada Lazismu batang belum sepenuhnya sesuai. Lazismu Batang belum sesuai dalam pengakuan awal dan pengukuran dana zakat dan infak/sedekah, karena Lazismu Batang belum melakukan pencatatan terkait penerimaan asset nonkas dan belum melakukan penentuan nilai wajar asset nonkas. Lazismu Batang belum menyajikan laporan perubahan asset kelolaan pada laporan keuangannya, sehingga belum terpenuhinya kelengkapan komponen-komponen keuangan yang sesuai dengan PSAK 109.