Moderasi beragama menjadi tema yang semakin penting untuk dikaji dengan munculnya fenomena kasus intoleransi dan perundungan pada beberapa lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan selayaknya menjadi laboratorium moderasi beragama dalam proses menumbuhkan pola pikir terbuka dan pembentukan sikap toleran pada para siswa. Hal tersebut menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan penelitian terhadap 1) Bagaimana Pelaksanaan Pendidikan Toleransi Sukowati di SMP Birrul Walidain Muhammadiyah (BWM) dan SMP Walisongo (WS) di Sragen? 2) Bagaimana sikap Moderasi hasil pelaksanaan pendidikan toleransi Sukowati yang dimiliki siswa SMP Birrul Walidain dan SMP Walisongo ?. Penelitian dilakukan dengan mendeskripsikan fenomena yang terjadi di lapangan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan yang digunakan meliputi observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Hasil data menunjukan pelaksanakan pendidikan moderasi beragama pada SMP BWM dan SMP Walisongo ditempuh dengan menerapkan kurikulum tambahan berupa pendidikan toleransi khas Sukowati dengan menyisipkan materi terkait keragaman budaya di daerah Sragen untuk kemudian diintegrasikan ke dalam mata pelajaran dan diambil nilai-nilai kandungan toleransinya.