Pembiayaan murabahah merupakan suatu aktivitas jual beli barang dengan menyatakan harga pokok dan margin yang telah disepakati bersama antara penjual dan pembeli. Dalam pembiayaan tidak terlepas dari berbagai permasalahan. Merebaknya virus covid-19 menimbulkan masalah bagi bank. Sehingga nasabah pembiayaan murabahah tidak mampu memenuhi kewajibannya karena terkena dampak dari pandemi. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui penyebab munculnya NPF pembiayaan murabahah, keadaan NPF secara fluktuasi dan cara menangani NPF pada masa pandemi di BPRS Artha Surya Barokah. Penelitian ini dilakukan melalui metode studi lapangan dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan wawancara. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif.
Penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Penyebab munculnya NPF pembiayaan murabahah pada sebelum pandemi dikarenakan kurangnya kehati-hatian karyawan dalam menganalisa kondisi serta karakter calon nasabah dan tingginya pembiayaan di sektor properti. Penyebab lain munculnya NPF pembiayaan murabahah saat pandemi yaitu daya beli masyarakat menurun karena dampak sosial ekonomi serta i’tikad tidak baik dari nasabah dalam memanfaatkan kebijakan relaksasi. (2) Tingginya pembiayaan di sektor properti dapat berpengaruh terhadap rasio NPF yang semakin besar. Dan saat pandemi, pemerintah mengeluarkan kebijakan relaksasi, sehingga dapat menekan angka NPF untuk sementara waktu. Namun, ketika kebijakan relaksasi dicabut, maka hal ini akan terjadi bom waktu. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya fluktuasi NPF. (3) Cara yang ditempuh BPRS Artha Surya Barokah dalam menangani NPF saat pandemi diantaranya: mengkaji, mapping, survey atau review kembali terkait kondisi keuangan nasabah, kondisi penjualan nasabah, dan kondisi daya beli masyarakat, kemudian dilakukan upaya 3R (rescheduling, reconditioning, dan restructuring).