Skeptisisme profesional memiliki peran penting bagi auditor untuk melaksanakan audit laporan keuangan. Rendahnya sikap skeptisisme profesional menjadi salah satu penyebab gagalnya auditor dalam mendeteksi kecurangan/kesalahan dalam laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: (1) Bagaimana pengaruh kompetensi terhadap skeptisisme profesional auditor? (2) Bagaimana pengaruh kompetensi terhadap skeptisime profesional auditor dengan religiusitas sebagai variabel moderating? (3) Bagaimana pengaruh pengalaman terhadap skeptisisme profesional auditor? (4) Bagaimana pengaruh pengalaman terhadap skeptisime profesional auditor dengan religiusitas sebagai variabel moderating?
Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor tetap yang bekerja di kantor akuntan publik (KAP) di Kota Semarang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 92 auditor. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diserahkan ke masing-masing KAP. Analisis data menggunakan Structural Equation Modelling - Partial Least Square (SEM-PLS) dengan software WarpPLS 8.0.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kompetensi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap skeptisisme profesional auditor. Pengaruh yang diberikan oleh kompetensi terhadap skeptisisme profesional auditor tergolong moderate atau sedang dengan nilai 0,349 (34,9%). (2) Religiusitas tidak memoderasi pengaruh kompetensi terhadap skeptisisme profesional auditor. (3) Pengalaman auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap skeptisisme profesional auditor. Pengaruh yang diberikan oleh pengalaman terhadap skeptisisme profesional auditor tergolong kuat dengan nilai 0,523 (52,3%). (4) Religiusitas tidak memoderasi pengaruh pengalaman terhadap skeptisisme profesional auditor.

ABSTRACT:
Professional skepticism has an important role for auditors in carrying out financial report audits. Low levels of professional skepticism are one of the causes of auditors' failure to detect fraud/errors in financial reports. This research aims to answer the questions: (1) How does competence influence auditors' professional skepticism? (2) How does competence influence auditors' professional skepticism with religiosity as a moderating variable? (3) How does experience influence auditors' professional skepticism? (4) How does experience influence auditors' professional skepticism with religiosity as a moderating variable?
The population and sample used in this research are permanent auditors who work at public accounting firms (KAP) in Semarang City. The sampling technique uses purposive sampling technique. The total sample in this research was 92 auditors. Data were collected using a questionnaire submitted to each KAP. Data analysis using Structural Equation Modeling - Partial Least Square (SEM-PLS) with WarpPLS 8.0 software.
The results of this research indicate that: (1) competence has a positive and significant influence on auditors' professional skepticism. The influence exerted by competency on auditors' professional skepticism is classified as moderate with a value of 0,349 (34,9%). (2) Religiosity does not moderate the effect of competence on auditors' professional skepticism. (3) The auditor's experience has a positive and significant effect on the auditor's professional skepticism. The influence exerted by experience on auditors' professional skepticism is relatively strong with a value of 0,523 (52,3%). (4) Religiosity does not moderate the effect of experience on auditors' professional skepticism.