“Hati Suhita” merupakan novel yang menceritakan tentang Alina Suhita seorang perempuan dari trah darah biru pesantren dengan moyang pelestari ajaran Jawa. Alina Suhita dan Gus Birru menerima perjodohan karena patuh kepada orang tuanya. Novel ini lekat dengan dunia pesantren sehingga kisahnya mengandung dakwah. Penulis menilai novel tersebut dapat memberikan pelajaran seperti nilai-nilai kehidupan khususnya birrul walidain. Oleh karena itu, penulis mengambil fokus penelitian nilai-nilai birrul walidain dalam novel “Hati Suhita” karya Khilma Anis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis nilai birrul walidain dalam novel “Hati Suhita” karya Khilma Anis.
Jenis penelitian ini kualitatif dan menggunakan analisis isi menurut Krippendorff dengan enam tahap analisis meliputi unitizing (pengunitan), sampling (pengambilan teks), recording (pencatatan), reducing (penyederhanaan data), inferring (analisis), narrating (hasil penelitian). Metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer berupa novel Hati Suhita.
Hasil penelitian ini menunjukkan nilai birrul walidain dalam novel Hati Suhita meliputi: Nilai kesopanan, menggunakan adab dalam berbicara dan bertingkah laku, menggunakan bahasa yang halus ketika berbicara dengan orang tua, menjaga agar tidak menyakiti hati orang tua dengan perkataan yang kurang tepat, serta sopan, lemah lembut juga ramah dalam bertingkah laku. Nilai patuh kepada orang tua, mengikuti keinginan orang tua dan berpegang pada nasihat orang tua dalam menjalani kehidupan. Nilai tanggung jawab, membantu pekerjaan orang tua, Alina membantu mertuanya dalam mengurus pondok pesantren, tidak melakukan perbuatan yang membuat orang tua khawatir, serta berusaha selalu ada ketika orang tua membutuhkan kehadirannya. Nilai penghormatan, termasuk dalam penghormatan yaitu bersikap rendah hati (tawadhu’) terhadap orang tua, bersikap rendah hati atas hasil pencapaian, selalu ingat akan hal baik yang dilakukan orang tua serta membanggakan orang tua.