Saat ini Instagram sudah menjadi salah satu media sosial yang sangat popular dan komunikatif. Hal tersebut dimanfaatkan oleh akun Instagram @detikcom dan @kompascom untuk menyebarkan berita agar menarik pembaca dan pengguna media sosial. Tentunya berita yang diunggah pada akun Instagram @detikcom dan @kompascom mendapatkan perhatian dari netizen untuk menuliskan pendapatnya dengan berbagai macam bentuk tulisan, bahasa, dan kalimat di fitur komentar. Namun, realitanya berkaitan dengan komunikasi yang berkembang saat ini, mayoritas netizen melupakan etika dalam penyampaiannya terlebih saat menanggapi isu pemberitaan tentang kekerasan seksual.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang bagaimana etika komunikasi netizen dalam komentar terhadap berita vonis hukuman mati Herry Wirawan di akun Instagram @detikcom dan @kompascom pada tanggal 4 Januari 2023. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Analisis yang digunakan model interaktif dari Miles dan Huberman dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi. Terdapat sebanyak 2 berita.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika komunikasi netizen dalam menggunakan fitur komentar berita vonis hukuman mati Herry Wirawan di akun Instagram @detikcom dan @kompascom masih banyak melanggar etika komunikasi yang mengacu pada teorinya Immanuel Kant, yang dianalisis menggunakan pendekatan etika deskriptif, pendekatan etika normatif, etika deontologi, serta etika teleologi. Bentuk pelanggarannya berupa: komentar yang mengandung sinisme, kata-kata kasar, dan ujaran kebencian.